POS-KUPANG.COM, KUALA LUMPUR - Peta jalan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) menjadi anggota penuh organisasi negara Asia Tenggara (ASEAN) kian benderang.
Malaysia selaku pemegang keketuaan ASEAN tahun 2025 memberi dukungan penuh kepada Timor Leste untuk menjadi anggota penuh sebagaimana rekomedasi KTT pada Mei lalu.
Dukungan ini diberikan di tengah sikap penentangan salah satu negara anggota yakni Myanmar. Junta Militer Myanmar sebelumnya telah menyampaikan sikap yang menentang Timor Leste.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada Rabu (9/7/2025), menyatakan negaranya sangat menantikan keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN yang ditargetkan tercapai pada Oktober tahun ini.
"Malaysia sudah lama mendukung aspirasi tersebut dan merasa bahagia dengan proses yang telah dicapai," kata PM Anwar saat memberikan sambutan pada pembukaan Pertemuan Menteri-menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-58 di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC), Kuala Lumpur.
Malaysia, kata Anwar, mendorong semua negara anggota ASEAN untuk terus mendukung upaya menuju integrasi penuh Timor-Leste ke dalam ASEAN.
Dikutip dari ANTARA, Malaysia selaku tuan rumah Pertemuan Menlu ASEAN ke-58, mengundang delegasi Timor Leste untuk menghadiri rangkaian acara. Puluhan delegasi Timor Leste tampak hadir mengikuti sejumlah pertemuan.
Timor Leste resmi mengajukan diri masuk sebagai anggota ASEAN pada Maret 2011. Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat mendukung keanggotaan Timor Leste di ASEAN.
Meski sempat mendapatkan "penolakan"—dengan beragam alasan—dari satu atau dua negara anggota ASEAN lain, akhirnya Timor Leste diproyeksikan menjadi anggota tetap ASEAN akhir tahun ini, setelah sebelumnya hanya menjadi negara observer atau pengamat.
Sikap Timor Leste
Sebelumny, Timor Leste telah mengambil sikap terhadap keberatan Myanmar yang menentang negara termuda itu menjadi anggota ke-11 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Dili menyebut keberatan itu sebagai "tidak penting dan tidak relevan."
Adapun Myanmar secara resmi menolak bergabungnya Timor Leste ke blok regional Asia Tenggara tersebut dan menuduh Dili melanggar prinsip inti blok tersebut untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
Presiden José Ramos Horta menolak tuduhan tersebut sebagai tidak penting, seraya menegaskan kembali bahwa jalan menuju keanggotaan penuh ASEAN telah terjamin.
“Penolakan Myanmar tidak relevan. Keputusan resmi bagi Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN telah dibuat dan tercermin dalam komunike akhir,” kata Ramos Horta dikutip dari Ucanews, Senin (7/7/2025).