Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 50 Paroki Santo Andreas Rasul Tunbaba berlangsung meriah. Perayaan puncak tersebut diawali dengan Perayaan Ekaristi Kudus, Senin, 7 Juli 2025.
Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku Pr memimpin langsung perayaan Ekaristi. Perayaan Ekaristi ini berlangsung di pelataran Gereja Paroki Santo Andreas Rasul Tunbaba, Desa Oesena, Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) NTT.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Robertus Salu, SH, MH, menyampaikan terima kasih kepada Uskup Atambua, para imam, suster, Bupati TTU, Yoseph Falentinus Delasalle Kebo dan Wakil Bupati TTU, Ketua dan anggota DPRD TTU, para pimpinan OPD, semua tamu undangan serta semua umat yang telah ambil bagian dalam kesempatan itu.
Menurutnya, perayaan HUT ke 50 Paroki Santo Andreas Rasul Tunbaba tidak hanya perayaan seremonial namun momentum memperkuat tali persaudaraan dan sinodalitas antara sesama umat, kerja sama lintas iman dan semangat persatuan.
Sejumlah kegiatan digelar menyongsong perayaan puncak HUT ke 50 Paroki Santo Andreas Rasul Tunbaba. Kegiatan ini mencakup turnamen futsal dan bola voli serta konser sekeping hati untuk Bunda Maria.
Melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan dapat membawa dan memberikan sukacita serta makna baik bagi semua Umat Katolik Paroki Santo Andreas Rasul Tunbaba.
Ia meminta maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang terjadi selama perayaan menyongsong dan puncak perayaan HUT ke 50 ini.
Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo menyampaikan proficiat kepada pastor Paroki Santo Andreas Rasul Tunbaba dan seluruh umat yang merayakan HUT ke 50.
Menurutnya, 50 tahun merupakan ziarah iman yang panjang. Sebuah jejak kasih Allah yang tidak pernah padam di tengah umatNya.
Selama 50 tahun, Paroki Santo Andreas Tunbaba menjadi saksi bisu perjuangan umat membangun Gereja. Pembangunan Gereja ini tidak hanya berkaitan dengan fisik tetapi juga gereja dalam hal ini komunitas umat Allah yang hidup dan berjalan bersama-sama dalam kesetiaan.
"Kita menyadari berbagai tantangan yang telah dilewati mulai dari kekurangan fasilitas, keterbatasan tenaga pastoral hingga tantangan zaman yang merongrong nilai-nilai iman," ujarnya.
Bersama Gereja, pemerintah dan masyarakat, Falentinus mengajak semua pihak untuk menenun cita-cita dengan semangat yang baru.
Sementara itu, Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr mengatakan, semua umat Paroki Santo Andreas Rasul Tunbaba mesti berterima kasih karena Tuhan menyelenggarakan perjalanan paroki ini bertepatan dengan Tahun Yubileum yang berarti tahun pembebasan.
"Pembebasan dari berkelahi, pembebasan mabuk, pembebasan bersekongkol, termasuk pembebasan pembakaran hutan," ujarnya