Baca tanpa iklan
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Jalan rusak di wilayah RT 04/RW 02, Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang sangat memprihatinkan.
Warga setempat meminta adanya perhatian pemerintah baik Kota Kupang maupun Provinsi NTT untuk memperbaiki jalan tersebut.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Kamis (26/6/2025), ruas jalan yang rusak ini merupakan jalan menuju pemukiman warga dan kompleks pekuburan.
Sejauh mata memandang, akses menuju pemukiman warga dan juga ada fasilitas umum, yakni kompleks pemakaman ini cukup memprihatinkan.
Baca juga: Warga Manulai II Kota Kupang Sampaikan Terima Kasih kepada PLN
Kurang lebih 500 meter kondisi jalannya bebatuan. Ada beberapa bagian yang diberi material berupa tanah putih. Ada juga yang pernah diberi campuran pasir dan semen secara swadaya oleh masyarakat setempat.
Ketika melintas di ruas jalan ini, pengendara perlu ekstra hati-hati, karena selain jalannya rusak, ada kondisi menanjak yang cukup membahayakan pengendara. Jika tidak berhati-hati maka bisa mengalami kecelakaan.
Apabila kondisi hujan, maka kendaraan sulit melewati jalur ini. Bahkan, bukan saja di musim hujan, melainkan di musim kering juga jalan ini sulit dilewati karena ada tanjakan.
Tanjakan ini sempat diberi material berupa tanah putih, hanya tidak dipadatkan sehingga apabila dilewati kendaraan, maka material itu terkikis ban.
Warga setempat mengaku, sering juga terjadi kecelakaan di jalan yang rusak tersebut. Bahkan, pernah mobil jenazah tidak masuk sampai ke lokasi pemakaman dan jenazah terpaksa digotong warga.
Begitu pula ketika mereka mengantarkan anak mereka ke sekolah, maka sampai di titik jalan yang rusak itu, anak mereka harus turun berjalan kaki.
Baca juga: Warga Manulai II Manfaatkan Embung untuk Bercocok Tanam
Beberapa warga yang ditemui, diantaranya Hengky Datik, Ofis Boymau, Jemi Mnanu, Stef Benu 1 dan Stef Benu2 dan Yoktan mengakui, kondisi jalan masuk ke tempat tinggal mereka cukup memprihatinkan.
"Saya biasa buat tempe dan bawa untuk jual, tapi kalau lewat jalan yang rusak itu susah, apalagi kalau musim hujan," kata Ofis.
Stef Benu 1 mengakui, ketika melewati jalan yang rusak itu, orang yang dibonceng harus turun berjalan kaki hingga melewati tanjakan barulah kembali dibonceng.
Karena itu, mereka meminta pemerintah bisa memperhatikan ruas jalan tersebut, sehingga akses masuk keluar dari tempat tinggal mereka bisa terhindar dari ancaman kecelakaan.
Selain, ruas jalan yang rusak, warga di RT 04/RW 02 ini mengeluhkan soal lampu penerangan jalan.
"Listrik sudah masuk sampai di rumah-rumah, hanya tidak ada lampu penerangan jalan, sehingga kami juga sangat berharap perhatian pemerintah soal lampu jalan," ujar Stef Benu1. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS