TTU Terkini

Ajak Masyarakat Lakukan Screening, Kadis Kesehatan Beberkan Data Kasus Neoplasma di Kabupaten TTU

Penulis: Dionisius Rebon
Editor: Oby Lewanmeru
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KADIS KESEHATAN - Kadis Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara, Robertus Tjeunfin.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Robertus Tjeunfin membeberkan data kasus Neoplasma di Kabupaten TTU, Provinsi NTT beberapa tahun terakhir.

Jumlah kasus ini tercatat dari jumlah pasien Neoplasma yang yang berobat ke fasilitas kesehatan.

Pada tahun 2023, kata Robert, kasus Neoplasma di Kabupaten TTU sebanyak 132 kasus. Pada tahun kasus Neoplasma yang tercatat dari laporan seluruh fasilitas kesehatan di Kabupaten TTU sebanyak 173 kasus.

"Dan dari Bulan Januari sampai Bulan April 2025 tercatat ada 65 kasus," ujarnya, Minggu, (15/6/2025).

Dari data tersebut, lanjutnya, sebanyak 5 pasien yang saat ini sedang melakukan rawat inap di rumah sakit untuk kasus kanker payudara, serviks maupun Infeksi HPV (Human Papillomavirus). Dengan demikian, sebagian besar pasien tidak mau dirawat di fasilitas kesehatan.

Baca juga: Wakil Bupati TTU Bakal Tindak Tegas Pedagang Pasar Baru Kefamenanu yang Melawan Instruksi Penataan

Mereka diduga masih menggunakan pengobatan tradisional. Padahal, berdasarkan data tingkat kesembuhan penyakit kanker di rumah sakit tercatat cukup tinggi.

Oleh karena, Robertus mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten TTU yang terdiagnosa menderita kanker serviks dan payudara sebaiknya mengunjungi puskesmas dan rumah sakit untuk melakukan konsultasi dan diberikan pengobatan.

"Jangan bertahan untuk menggunakan pengobatan tradisional yang sifatnya belum pasti keakuratan dan tingkat kesembuhannya," kata dia.

Ia menuturkan, secara nasional kasus kematian akibat kanker serviks tertinggi kedua setelah kanker payudara. Sejauh ini sosialisasi mengenai bahaya dan pencegahan kanker serviks dan payudara ini sudah dilakukan oleh Pemkab TTU melalui dinas kesehatan dan puskesmas-puskesmas.

Selain itu, vaksinasi HPV untuk anak-anak sekolah kelas V dan kelas VI di Kabupaten TTU termasuk sosialisasi di sekolah telah dilakukan oleh dinas kesehatan.

Meskipun demikian, gelombang sosialisasi ini mesti ditingkatkan. Pasalnya, setelah dilakukan sosialisasi masyarakat enggan mengunjungi faskes demi melakukan pemeriksaan atau deteksi kanker serviks atau kanker leher rahim.

Ketersediaan BMAP di gudang dinas kesehatan dan puskesmas-puskesmas cukup banyak. Walaupun begitu, masyarakat tidak berinisiatif melakukan screening atau pemeriksaan di faskes.

Dinas Kesehatan Kabupaten TTU akan membangun koordinasi lintas sektor melakukan sosialisasi tentang kanker dan upaya penanggulangan lainnya.

"Termasuk mendorong masyarakat untuk aktif di-screening,"pungkasnya. (bbr)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

Berita Terkini