Prakiraan Cuaca

Prakiraan Cuaca NTT Hari Ini Sabtu 14 Juni 2025,BMKG:Sebagian Wilayah NTT Masih Diguyur Hujan Ringan

Penulis: Adiana Ahmad
Editor: Adiana Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PRAKIRAAN CUACA NTT HARI INI - Ilustrasi hujan ringan hingga sedang. Prakiraan Cuaca NTT Hari Ini Sabtu 14 Juni 2025,BMKG:Sebagian Wilayah NTT Masih Diguyur Hujan Ringan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) merilis Prospek Cuaca Mingguan Periode 13-19 Juni 2025. 

BMKG kembali mengingatkan masyarakat bahwa hujan masih bertahan di beberapa Wilayah indonesia.

Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat agar waspada Perubahan cuaca sepekan ke depan pada periode 13-19 Juni 2025.

BMKG menganalisis bahwa persentase wilayah Indonesia yang sudah benar-benar memasuki musim kemarau baru mencapai 15 persen dari total ZOM.

 Hal ini mengindikasikan masih tingginya kejadian hujan di tanah air dalam beberapa hari ke depan.

Di sisi lain, BMKG mendeteksi keberadaan Siklon Tropis Wutip di Laut China Selatan timur Vietnam yang cenderung menarik massa udara dan mengurangi potensi hujan di sejumlah wilayah Indonesia bagian barat. 

Meskipun secara umum potensi hujan berkurang, beberapa wilayah masih menunjukkan aktivitas hujan yang cukup signifikan akibat pengaruh sejumlah dinamika atmosfer yang masih aktif. 

Data pengamatan BMKG menunjukkan bahwa hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Pada tanggal 6 Juni 2025, hujan sangat lebat tercatat di Stasiun Rahadi Oesman, Kalimantan Barat dengan curah hujan sebesar 125 mm/hari. 

Hujan ekstrem terjadi pada 7 Juni 2025 di Stasiun Meteorologi Kuffar, Maluku dengan intensitas mencapai 158 mm/hari.

Pada tanggal 8 Juni 2025, Stasiun Meteorologi Juanda, Jawa Timur mencatat hujan sangat lebat sebesar 114 mm/hari.

Hujan lebat juga teramati di Stasiun Meteorologi Beto Ambari, Sulawesi Tenggara pada 9 Juni 2025 dengan curah hujan 97 mm/hari, dan kembali terjadi hujan sangat lebat di Stasiun Maritim Ambon, Maluku pada 10 Juni 2025 dengan curah hujan 105 mm/hari.

Kejadian-kejadian ini mencerminkan bahwa masih adanya fenomena atmosfer yang aktif dan berpotensi memicu cuaca ekstrem, meskipun secara klimatologis beberapa wilayah telah memasuki musim kemarau.

Secara spasial, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) teridentifikasi di Samudra Hindia barat Sumatra hingga wilayah daratan Sumatra bagian tengah, seperti Riau, Kep. Riau, dan Jambi.

Aktivitas gelombang ekuator juga terpantau signifikan mempengaruhi pola cuaca di wilayah Indonesia. 

Halaman
1234

Berita Terkini