Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Rintik hujan berderai ringan. Mega menggantung pekat di jantung langit Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur pagi itu.
Kabupaten Timor Tengah Utara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi NTT yang berada tepat di Pulau Timor. Luas wilayah Kabupaten TTU 2.669,70 kilometer ⊃2;. Kabupaten TTU terdiri dari 182 desa, 11 kelurahan dan 24 kecamatan.
Letak daerah otonomi yang sering disebut dengan julukan Bumi Biinmaffo ini sangat strategis. Pasalnya, Kabupaten TTU berbatasan langsung dengan dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Distrik Oecusse. Sebuah wilayah enklave Negara Timor Leste yang terletak di antara Kabupaten Kupang dan Kabupaten TTU.
Beberapa pengendara sepeda motor menambah pacu laju kendaraannya di atas Jalan El Tari beradu cepat dengan rintik hujan yang menari liar tak terbendung dari puncak Bukit Miomaffo. Hari itu Senin, 26 Mei 2025. Cuaca sedang tidak memberi tanda musim hujan bakal berlalu tahun ini.
Penulis memacu laju kendaraan roda dua usai menimbang beberapa pilihan. Angin sepoi-sepoi basah menari riang di pucuk pepohonan dan rumput, mengantar penulis menuju Desa Naiola.
Pada hari itu, penulis berkesempatan mengunjungi seorang ibu berparas cantik asal Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Perempuan bernama Maria Irene Kase ini (37) adalah seorang guru honor di Sekolah Dasar Negeri Fatumuti.
Ia merupakan lulusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Timor.
Perempuan yang akrab disapa Iren ini memiliki 2 orang anak. Buah hati pertamanya sedang mengenyam pendidikan jenjang Sekolah Dasar (SD) kelas IV. Sedangkan anak kedua saat ini masih berusia 5 tahun.
Di SD Negeri Fatumuti, Iren mengampuh mata pelajaran SBdP (Seni Budaya dan Prakarya) sekaligus sebagai penjaga perpustakaan. Dalam sebulan ia diberi upah Rp. 1.000.000. Karena menerima upah yang terbilang cukup rendah, perempuan yang akrab disapa Iren ini kemudian memutuskan untuk menggeluti dunia Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Pertama Kali Terjun di Dunia UMKM Bisnis Online
Iren pertama kali terjun ke dunia bisnis online pada tahun 2016. Di dunia UMKM, ia secara khusus menekuni usaha bisnis online.
Ketika pertama kali menekuni bisnis tersebut, ia memesan barang-barang jualannya melalui Aplikasi Shopee dan satu aplikasi lainnya. Sejumlah barang yang dipesan kemudian dijual meliputi; sarung tenun, skincare, peralatan dapur, dan pakaian.
Alasan mendasar ibu dua anak ini menekuni dunia bisnis online ini karena ingin memanfaatkan handphone androidnya untuk sesuatu yang lebih positif di luar fungsinya sebagai sarana komunikasi.
Selain itu, keinginannya menekuni dunia tersebut untuk mencari kesibukan lain dan penghasilan tambahan. Seiring berjalannya waktu, ia membulatkan tekadnya untuk memesan barang-barang jualannya dari aplikasi Shopee karena biaya pengiriman yang murah.