Renugan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik: Menatap Langit Menjejak Bumi, Refleksi atas Kenaikan Tuhan

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RD. Leo Mali

Dunia membutuhkan murid-murid Kristus yang tidak hanya memandang ke langit, tetapi juga menjejakkan kaki di tanah dan mengulurkan tangan pada sesama.

Kita sedang menantikan Pentakosta. Dalam liturgi Gereja, ada semacam jembatan spiritual antara Kenaikan dan turunnya Roh Kudus. Masa ini adalah masa penantian dan doa, masa mempersiapkan diri untuk diperkuat, dipenuhi, dan diutus kembali. 

Kita diajak masuk dalam ritme para murid yang kembali ke ruang pertemuan, berkumpul dalam doa bersama Maria, Bunda Gereja, sambil menanti janji Bapa. Di sinilah Gereja dilahirkan, bukan dari kekuatan sendiri, melainkan dari penyerahan penuh kepada daya Roh Kudus.

Dalam dunia kontemporer, daya itu sangat dibutuhkan. Ada begitu banyak bentuk persoalan yang membuat kita “menatap ke langit” seperti yang terjadi pada para murid hari ini. 

Banyak orang mencari Tuhan dalam pengalaman spiritual yang tinggi, namun gagal melihat kehadiran-Nya dalam kehidupan sehari-hari. 

Banyak orang menunggu jawaban dari langit, padahal Tuhan sering menjawab lewat jeritan orang miskin, tangisan korban ketidakadilan, orang-orang sakit di sekitar kita, juga lingkungan hidup kita yang tercemar. 

Perayaan ini menjadi ajakan untuk kembali menyelaraskan arah pandangan kita: tidak hanya ke atas, tetapi juga ke sekeliling, ke bawah, ke dunia yang nyata.

Saat ini di media-media sosial banyak kita temukan renungan-renungan tentang iman yang bagus dan menyentuh hati. Tapi semua dilakukan hanya untuk mendapatkan viewer. 

Tidak cukup semua ini, kita harus menghidupi iman kita  dalam tindakan. Dalam keluarga, kita menjadi saksi lewat kasih yang setia. Di masyarakat, kita menjadi saksi lewat kejujuran dan tanggung jawab. 

Dalam ekologi, kita menjadi saksi lewat gaya hidup yang sederhana dan peduli. Di tengah rekan-rekan muda yang gelisah dan kehilangan arah, kita menjadi saksi lewat hadir yang penuh pengertian dan semangat yang membangkitkan. 

Yesus memang telah naik ke surga, tetapi Dia tidak meninggalkan kita. Dia hadir dalam Roh Kudus yang memampukan kita untuk melanjutkan karya-Nya. Dia hadir dalam setiap upaya kita untuk membangun dunia yang lebih adil, lebih manusiawi, dan lebih sesuai dengan kehendak Allah. 

Pada hari ini kita membawa harapan kita ke surga, tetapi juga membuka tangan kita untuk bekerja di bumi. Jangan hanya menatap langit, tapi juga menjejaki bumi dengan kasih dan harapan yang sama seperti yang telah Yesus ajarkan. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News

 

Berita Terkini