Sementara itu, Kepala BPSDM Provinsi NTT, Henderina S. Laiskodat, S.P., M.Si, menyampaikan bahwa peserta PKA bukan hanya dilatih menjadi pemimpin birokrasi, tetapi juga menjadi pemecah masalah nyata. "STULA ini membuktikan bahwa sinergi antardaerah bisa mendorong transformasi pemerintahan digital yang lebih inklusif dan adaptif," tuturnya.
Harapan dan Tindak Lanjut
Studi Lapangan PKA XVI di Kabupaten Belu juga mencakup tiga lokasi OPD lainnya: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Inspektorat, dan Bagian Hukum.
Seluruh kelompok menyampaikan rekomendasi dan inovasi berdasarkan diagnosis kinerja serta pendekatan sistematis.
Tindak lanjut untuk aksi perubahan SIPANTER telah dimulai melalui fasilitasi tahap 1 dan 2 serta coaching awal, dan akan dilanjutkan ke tahap implementasi bersama lintas stakeholder.
Kegiatan ini bukan hanya memperkuat Indeks SPBE Kabupaten Belu, tetapi juga menjadi momentum berharga untuk mempererat kerja sama lintas pemerintah daerah di Nusa Tenggara Timur dalam semangat transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan. (gus)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS