Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sebanyak 49 program studi di Universitas Terbuka (UT) akan berubah kurikulumnya pada bulan Juni 2025 mendatang.
Demikian disampaikan Rektor UT, Dr. Mohammad Yunus dalam Podcast Pos Kupang, usai prosesi wisuda di Harper Hotel Kupang, Senin, 28/04/2025.
Apa alasan perubahan ini dilakukan, berikut cuplikan wawancara eksklusif bersama Pos Kupang.
Sejak kapan UT berdiri dan sampai tahun 2025 seperti apa eksistensinya?
Sejak 1984 UT berdiri dan diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto pada waktu itu. Kehadiran UT ini memang membawa suasana yang berbeda, salah satu diantaranya, kalau perguruan tinggi negeri di Indonesia umumnya mereka masuk ke perguruan tinggi itu diseleksi batas usia tertentu, batas studi tertentu yang karakternya berbeda dengan UT.
Baca juga: Rektor UT: Universitas Terbuka Kupang Beri Kesempatan Pendidikan untuk Semua Orang
Yang pertama, di UT tidak mengenal batas usia. Mereka bisa mulai kapan saja kuliah di UT asal hidup, karena kalau tidak hidup kan tidak bisa kuliah.
Kemudian yang kedua, di UT tidak boleh dibatasi kapan mereka studi, waktu masa studinya berapa lama dan sebagainya. Oleh karena itu layanan di UT memberikan kesempatan kepada segenap mahasiswa yang pertama, mahasiswa diberikan pilihan untuk mengambil paket-paket semester sesuai dengan jenjang program studi yang mereka ambil misalnya diploma 4 atau S1 kita siapkan delapan semester, untuk S2 kita siapkan empat sampai enam semester, untuk S3 kita siapkan lima sampai delapan semester jadi UT menyiapkan seperti itu karena ada mahasiswa-mahasiswa yang ingin selesai studi tepat waktu dengan target yang lumayan bagus tetapi ada mahasiswa-mahasiswa yang ingin studi tetapi jangan dikejar waktu.
Harusnya misalnya mengambil 18 SKS, saya mengambil tiga atau empat saja karena sambil bekerja, itu juga diberikan peluang tetapi juga ada yang mengambil hanya satu dua mata kuliah saja jadi nanti ngambilnya itu semester satu dan dua dia program studi apa, semester tiga empat mata kuliah di program studi mana, jadi tidak selesai-selesai, SKSnya bisa sampai dua ratus karena apa? Dia bilang saya tidak perlu ijazah tetapi saya perlu upgrade pengetahuan saya sehingga bisa mengikuti perkembangan keilmuan, perkembangan zaman sesuai dengan tugas yang saya emban.
Kan banyak teman-teman kita yang bertugas setahun dua tahun di marketing, setahun dua tahun bukan lagi di marketing tapi di SDM dan seterusnya, jadi mereka memerlukan topangan keilmuan itu untuk membuat mereka tetap lincah dan segar dengan keilmuan yang mereka miliki.
Berarti mahasiswa UT merdeka untuk bisa memilih?
Sangat merdeka. Sepanjang dia tidak mengundurkan diri secara resmi kepada UT maka dia akan terekam datanya di UT. Oleh karena itu, kalau jumlah mahasiswa UT sekarang 672 ribuan yang terekam di pangkalan data dikti itu 1 juta tiga ratus.
Baca juga: Apa Pun Mimpi Anda, Bersama UT Bisa Menjadi Nyata
Sisanya gimana? Ya itu, mahasiswa yang misalnya sudah off empat semester mau dianjutkan, ada yang seperti itu.
Apa langkah-langkah yang sudah diambil UT untuk mencapai 1 juta mahasiswa?
Satu juga mahasiswa adalah arah kita. Saya tidak bilang dreams karena ini hanya masalah waktu saja tetapi kita harus mempersiapkan itu semua termasuk IT systemnya, pembelajaran dan sebagainya karena apa?
Semakin bertambah mahasiswa artinya kan bukan hanya mahasiswa melakukan registrasi saja. Tutorialnya harus dilayani, ujiannya harus dilayani kegiatan kemahasiswaannya harus dilayani sehingga begitu lulus dia harus punya selling point yang unik sehingga mau nanti bekerja di dalam negeri atau luar negeri dia punya bekal yang cukup untuk menghadapi pekerjaan itu.
Karena itu, 2025 Juni ini 49 program studi kurikulumnya berubah. Diploma 3, diploma 4, S1 itu akan berubah semua. S2, S3 berubah di 2026. Kenapa berubah? Tantangan sudah berubah, zaman kedepan sudah berubah. Oleh karena itu, perubahan tidak bisa tiba-tiba. Kita harus mempersiapkan sebelumnya. Karena itulah kurikulumnya berubah supaya para mahasiswa yang kuliah di UT begitu selesai sudah siap menghadapi perubahan itu.
Kalau ada perubahan berarti ada tantangan baik internal maupun eksternal. Bagaimana sikap UT menghadapi tantangan?
Perubahan-perubahan yang terjadi itu kita harus mempertimbangkan apa yang akan dihadapi para mahasiswa kedepan.
Oleh karena itu, selain mengambil mata kuliah yang sudah diwajibkan oleh UT, mahasiswa juga akan direkomendasikan salah satunya, sudah dimulai sebetulnya, mahasiswa akan diwajibkan mengambil satu atau beberapa mata kuliah dari luar negeri.
Jadi di Amerika kemudian di Eropa, banyak perguruan tinggi yang mempersiapkan berbagai mata kuliah yang dipersiapkan dan kita bisa mengambil itu, jadi satu mata kuliah mengambil ke mereka disetarakan di UT, diakui di UT sehingga harapannya mahasiswa itu punya wawasan yang lebih dari sekedar mikro internal Indonesia.
Yang kedua, mahasiswa akan diwajibkan nanti kedepan untuk memilih salah satu bahasa asing. Ada lima bahasa asing yang sedang kita siapkan, bahasa Inggris, bahasa Mandarin, bahasa Jepang, Korea Selatan dan bahasa Arab.
Mahasiswa pilih salah satu bahasa asing yang paling dia pikirkan akan sangat mensupport pekerjaannya. Itu sebagai keterampilan komunikasi karena sekarang ini keterampilan berbahasa asing adalah sesuatu yang tidak bisa dinafikan, jangankan di luar negeri, di dalam negeri pun kemampuan bahasa asing surat menyurat. Kalau mau besar kan perusahaan itu tidak hanya berkutat di dalam negeri.
Dia mau ada mitra dan mitra itu ngomongnya bahasa asing. Makannya harus bisa memiliki dasar kemampuan berbahasa asing.
Kalau menyediakan layanan pendidikan berkualitas berarti SDMnya juga harus berkualitas. Bagaimana UT menyiapkan SDM sejauh ini?
Ada empat program minimal yang secara intensif digarap oleh UT, yang pertama, penyiapan sistem pembelajaran termasuk kurikulum. Kurikulumnya baru, pembelajarannya baru, ujiannya ada sesuatu yang baru, kegiatan-kegiatan kemahasiswaannya ada sesuatu yang baru.
Kita punya komputer, kita punya peralatan, yang mengendalikan siapa? Manusia. Oleh karena itu, pendidikan, pelatihan SDM para dosen, para tenaga kependidikan di UT itu sesuatu yang tidak bisa dihindarkan. Itu wajib karena teman-teman dosen pun tidak serta merta memahami dan menguasai berbagai segmen yang ada di UT kecuali ikut pelatihan. (uzu)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS