"Tanggal 12 April 2025 pagi, kami tiba di gedung kegiatan mahasiswa Jiangxi University," kata dia bercerita.
Di sini mahasiswa diajar inovasi dan bisnis. Ada 20 perusahaan milik mahasiswa, puluhan produk paten milik mahasiswa, penghargaan nasional untuk kompetensi-kompetensi inovasi dan bisnis. Ada program mahasiswa masuk desa untuk bantu inovasi dan bisnis desa.
"Kami makan siang di kantin mahasiswa, makanannya enak-enak. Bisa pilih makanan yang kurang gula, kurang lemak. Harga jual 10.50 yuan per paket, sama dengan harga beli. Kampus tidak ambil keuntungan, hanya memberi pelayanan sebagai prinsip sosialis Tiongkok," ujarnya.
Menurut Graham, kata Sem Littik, semua anak di China saat ini bisa kuliah, sangat berbeda dengan China di masa lalu. Graham mencontohi kefasihan berbahasa Inggris yang tidak dimiliki ayahnya.
"Jaman ini di Indonesia sudah bagus fasilitas belajar bahasa asing dibanding 40 tahun lalu, namun tetap tidak menarik karena siswa dan mahasiswa kita kurang motivasi saja," kata Sem Littik. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS