DMU mengaku, malam tadi dia datang ke sekolah untuk mengambil kayu dengan satu mobil truk. Beberapa batang kayu disimpan di rumahnya di Lewoawang, Kecamatan Ile Bura.
"Tadi malam saya datang ambil, cari yang agak baik, mungkin hanya belasan batang saja," ujar DMU saat dikonfirmasi.
Menurutnya, seng dan kayu yang sudah dijual itu digunakan untuk biaya keperluan sekolah, bukan urusan pribadinya. Dia tidak tahu berapa total uang yang diperoleh dari hasil menjual aset.
"Uang masuk untuk sekolah. Pak kepala dinas (Dinas PKO Flotim) itu hari omong, bilang seng dan kayu bekas ini dijual saja kalau ada orang mau beli, jadi kami sudah jual," katanya. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS