POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Masyarakat dari desa tetangga mengapresiasi pengerjaan jembatan darurat secara gotong royong oleh warga Desa Makun Kecamatan Kecamatan Biboki Feotleu Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Jembatan penghubung itu putus terbawa banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak Rabu (9/4/2025) kemarin.
Adapun ruas jalan itu merupakan jalur sumbu utama penghubung menuju Kota Kefamenanu dan Kota Atambua melalui Lurasik.
"Kami warga tetangga, kebtulan saya dari Desa Birunatun mengapresiasi kerja nyata masyarakat Makun yang gotong royong membangun jembatan darurat ini," ungkap Oktovianus Man, Sabtu.
"Kami menyampaikan terima kasih. Saya melihat Camat Biboki Feotleu yang mensponsori kegiatan ini sehingga kami pun dapat berobat di Puskesmas dengan baik dan kami dapat mengikuti paskah tahun ini dengan lancar," tambah Oktavianus Man.
Kades Makun Maximin Tabati juga menyampaikan ucapan terima kasih khusus kepada Camat Biboki Feotleu yang telah mengarahkan dan menggerakan masyarakat untuk gotong royong membangun jembatan darurat ini.
"Akhirnya aktivitas masyarakat dan perekomian berjalan lancar. Apalagi daerah kami daerah potensi, yang saat ini warga disibukan dengan timbang porang," kata Kades Maximin.
Sebelumnya diberitakan, selain merusak dan menghanyutkan jembatan, hujan deras yang terjadi pada rabu juga menyebabkan akses jalan pun makin rusak akses jalan di wilayah itu rusak.
Camat Biboki Feotleu Ireneus Abi, S.STP pun menggerakan Kepala Desa Makun bersama masyarakat desa bergotong royong membuat jembatan darurat menggunakan kayu dan papan yang diambil dari hutan setempat.
"Akses jalan dan jembatan ini harus dibangun segera secara darurat karena jembatan ini jika tidak dibangun darurat akan melumpuhkan segala aktivitas dan perekonomian masyarakat. Pelayanan kesehatan dan pemerintahan lainnya juga akan terhambat," ungkap Camat Ireneus Abi kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (11/4/2025).
Adapun jembatan yang terletak di dusun Haubesi - Oepaha itu terputus pada Rabu sekira pukul 16.00 Wita.
Dia mengatakan, masyarakat mulai membangun kembali jembatan darurat tersebut mulai Kamis pagi hingga malam. Namun, lanjut dia, pembangunan jembatan darurat belum selesai karena kekurangan kayu bulan untuk penyanggah.
"Kita memastikan jemabatan darurat ini sudah bisa di gunakan kembali secepatnya dan wilayah ini tidak terisolir lagi," pungkas mantan Kasubag Protokol Pemkab TTU itu. (ian)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS