POS KUPANG.COM -- Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak hanya memiliki alam yang indah .
Budaya daerah di masing-masing pulau di NTT juga begitu mempesona dan menakjubkan baik dalam bentuk adat istiadat maupun seni arsitektur berupa rumah adat .
Leluhur masyarakat Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), mewariskan bentuk rumah tradisional di perkampungan dengan beratapkan ijuk dari pohon enau atau aren.
Rumah tradisional ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) untuk menjelajahi perkampungan itu saat di Kabupaten Manggarai.
1. Kampung Adat Todo
Di kampung ini, ada tujuh rumah adat yang berdiri kokoh dengan bangunan berbentuk kerucut dan beratapkan ijuk. Kampung Adat Todo dulunya dikenal sebagai pusat Kerajaan Todo.
Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 7 Halaman 179 Kurikulum Merdeka, Aktivitas 8.3: Hadis Larangan Gibah
Banyak bukti sejarah yang menandakan bahwa kampung ini adalah pusat Kerajaan Todo sebelum masuknya penjajahan Belanda ke wilayah Manggarai.
Adapun area kampung berbentuk setengah bulat. Di bagian tengah ada mazbah untuk persembahan dan halaman, sedangkan di pinggir halaman terdapat rumah adat.
Wisatawan sering berwisata ke kampung itu guna mempelajari sejarah, bentuk rumah, alam, serta sejarah Kerajaan Todo.
2. Kampung Adat Ruteng Puu
Perkampungan ini berada tak jauh dari Kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai. Dari pusat Kota Ruteng, kampung yang jadi pusat peradaban dan budaya Manggarai ini bisa dijangkau dalam waktu 10 menit ke arah barat.
Setiap wisatawan yang berwisata di kampung ini akan disambut dengan hangat oleh tetua adat setempat yang menjaga warisan nenek moyang orang Manggarai.
Baca juga: Wisata NTT, Pesona Pantai Waiara Maumere, Spot Indah yang Masih Terjaga
Di tengah kampung adat itu ada compang besar sebagai tempat mazbah untuk berbagai acara ritual adat. Ada juga pohon dadap yang usianya sudah ratusan tahun. Baca juga: Pantai Iteng di NTT, Tempat Lihat Pulau Mules yang Mirip Candi
3. Kampung Adat Wae Rebo
Kampung Adat Wae Rebo sudah mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada Agustus 2012.