Baca tanpa iklan
POS-KUPANG.COM- Prospek petinju kelas bantam junior Steven Navarro pernah menghadapi kesulitan sebelumnya.
Pengalaman membantunya melewati untuk kedua kalinya, ketika ia mengalami kesulitan dalam perjalanan menuju technical knockout ronde keempat atas Juan Garcia di Palms Casino Resort di Las Vegas pada undercard melawan Richard Torrez Jr-Guido Vianello.
Navarro berhasil mengalahkan Garcia selama tiga ronde pertama, tetapi pukulan kanan dari Garcia membuatnya terguncang hingga ke tali ring pada ronde keempat.
“Saya menunjukkan kepada orang-orang bahwa saya memiliki hati itu,” kata Navarro.
“Saya pernah melalui yang lebih buruk, dan di situlah hubungan pikiran dan tubuh muncul.”
“Ketika saya melihat pukulan itu, hati saya berdebar,” kata Refugio Navarro, ayah dan rekan pelatih Steven.
Baca juga: Hasil Tinju Dunia, Tim Tszyu Butuh Empat Ronde Hentikan Perlawanan Joey Spencer
“Kami siap secara fisik dan mental. Ia mampu bertahan. Anda tidak harus terus berada di depannya. Anda harus bertahan dan bergerak. Anda memiliki delapan ronde.”
Navarro masih di awal kariernya. Ia baru saja berusia 21 tahun dan kini memiliki rekor 6-0 (5 KO).
Dalam pertandingan tinju profesional pertamanya, ia belajar tentang mengatur tempo dalam pertarungan enam ronde melawan Jose Lopez.
"Dalam pertarungan pertamanya, saya rasa itu ronde ketiga atau keempat, dan ia mencoba menghentikan orang itu," kata Marvin Somodio, pelatih Navarro lainnya.
"Ia kembali ke sudut ring dan mengatakan kakinya lelah. Saya katakan kepadanya, 'Itu hanya ada di pikiranmu. Itu akan hilang dan kamu akan mendapatkan penghentian.' Dan ia melakukannya."
Pengalaman yang diperoleh Navarro dari debut profesionalnya ia bawa ke pertarungan ini dengan Garcia.
Baca juga: Hasil Tinju Dunia, Richard Torrez Jr Tampil Gemilang Menang Angka Atas Guido Vianello
Navarro melawan balik dengan kombinasi serangan yang dahsyat, menjatuhkan Garcia dan akhirnya menghentikannya dengan 14 detik tersisa di ronde keempat.
"Ini hanya masalah mengetahui seberapa banyak yang ada di dalam tangki dan belajar bagaimana mengisinya kembali," katanya.
"Terkadang saya terlalu bersemangat. Saya hanya ingin melepaskan tangan saya."