Uskup Petrus Turang Wafat

Mgr Antonius Subianto Bunjamin: Kita Kehilangan Orang yang Jasa dan Cintanya Luar Biasa

Editor: Oby Lewanmeru
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

USKUP ANTON - Mgr Antonius Subianto Bunjamin (Depan kiri memegang teks) dalam mengikuti misa pemakaman jenazah Uskup Agung Emeritus Mgr.Petrus Turang, Selasa (8/4/2025).

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Maria Selfiani Baki Wukak

POS-KUPANG.COM,KUPANG - "Kita kehilangan orang yang jasa dan cintanya luar biasa untuk kita semua,"

Hal ini disampaikan Uskup Bandung sekaligus Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr Antonius Subianto Bunjamin saat membuka khotbahnya saat Misa Pemakaman Uskup Agung Emeritus Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Selasa (8/4/2025).

Mgr Anton mengatakan Mgr Petrus Turang adalah sosok yang hidupnya keras, keras bukan kepada orang lain tetapi pada dirinya sendiri.

"Hingga ia tampak keras kepala dan keras hati menuntut orang lain untuk keras dengan hidupnya sendiri, " Kata Mgr Anton

Mgr Anton menambahkan dalam khotbahnya Mgr Petrus Turang tidak pernah mencari dirinya dia sendiri namun setia kepada Allah dan mengabdi secara total kepada umat dan masyarakat.

Baca juga: Surat Duka Cita Paus Fransiskus untuk Uskup Emeritus Mgr Petrus Turang

Mgr Anton juga menyampaikan dalam kegembalaan Mgr Petrus Turang, ia tidak mau umat semaunya dan ia mengarahkan dengan caranya yang keras, tegas namun penuh belas kasih yang luar biasa.

"Yang salah ia sebut salah, yang benar ia akan sebut benar, "

Mgr Anton juga mengatakan Mgr Petrus Turang berkeliling sambil berbuat baik apapun komentarnya.

"Karena ia tidak mencari diri dia sendiri, ia sudah selesai dengan dirinya sendiri, " tambahnya

Ia menghargai orang yang punya otoritas bahkan menghargai otoritas pengantinya Uskup Agung Mgr Hironimus untuk menjalankan kegembalaannya.

"Agar kegembalaannya yang kuat itu segera turun kepada Mgr Roni. Maka itu dia meninggalkan Keuskupan Agung Kupang untuk tinggal di Manado. Supaya orang mulai mengarahkan diri kepada kegembalaan Uskup Agung Mgr Roni. Bukan tanpa pengorbanan, pasti ada pergulatan hidup. Tapi itu yang ia buat untuk menghargai yang Tuhan percayakan, " ujarnya.

Baca juga: Kisah Uskup Larantuka Mgr Kopong Kung dengan Uskup Emeritus Mgr. Petrus Turang

Mgr Anton juga mengenang pertemuan terakhirnya dengan Mgr Turang saat masih dirawat di rumah sakit.

"Hari Jumat minggu terakhir bulan Maret, saya berkunjung ke rumah sakit dikarenakan Bapak Kardinal Ignasius menelpon saya kalau Bapak Uskup Turang sudah omong banyak, berbicara banyak dan makan banyak. Maka saya terdorong untuk berkunjung. Saat itu ia sedang tidur, saya masuk di ruang ICU dan duduk disampingnya dan berdoa kurang lebih 20 menit baru ia mulai berteriak kesakitan," kata Uskup Anton.

Uskup Anton mengatakan, saat itu dirinya memanggilnya Bapak Uskup, kemudian Mgr Petrus Turang membuka mata dan tersenyum tapi tidur lagi.

"Akhirnya saya biarkan tidur karena saya mendengar beliau berhari-hari tidak bisa tidur. Lalu dua keponakannya datang dan berkata Bapak Uskup baru menjalani operasi keluarkan cairan sehingga mengantuk. Saya mengatakan mari kita berdoa jika mukjizat terjadi Tuhan dapat menyembuhkannya, jika tidak tolong berilah belas kasih. Saya berkati dia dan keningnya, lalu beliau tersadar dan tersenyum. Kemudian saya pamit dan beliau tertidur lagi. Itulah perjumpaan terakhir saya dengan Mgr Turang dan malam harinya saya mendengar beliau drop sampai meninggalnya, " kenang Uskup Anton.

Uskup Anton menyampaikan bahwa Mgr Turang telah memberi contoh yang luar biasa.

" Mgr Turang terima kasih atas jasa dan cinta untuk gereja dan bangsa untuk umat dan masyarakat, " tambah Mgr Anton.

Mgr Anton dalam wawancara singkat dengan awak media juga menambahkan berterima kasih kepada Tuhan untuk memberikan sosok seperti Mgr Turang karena memberikan cinta dan jasanya bukan hanya untuk gereja tapi untuk bangsa dan negara.

"Kami juga berterima kasih kepada semua yang sudah mendukung perjalanan hidupnya terutama untuk Bapa Presiden Prabowo yang secara khusus melayat serta Menteri Agama dan semua unsur pemerintah, tokoh agama dan untuk masyarakat, "

Mgr Anton mengatakan kalau pekerjaan rumah mereka selepas perginya Mgr Turang adalah melanjutkan apa yang telah menjadi cita-cita yakni berkeliling sambil berbuat baik dan dapat menjadi contoh dan teladan bagi para tokoh umat dan masyarakat. (ria) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkini