KKB Papua

Bakal Temui Keluarga Guru Korban KKB Papua di NTT, Mendikdasmen: Kejahatan Tidak Berperikemanusiaan

Editor: Ryan Nong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MENDIKDASMEN - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti tengah memberikan keterangan kepada jurnalis mengenai posisi Tentara Nasional Indonesia di sekolah perbatasan setelah agenda penandatanganan MoU di Gedung A Lantai III, Kompleks Kemendikdasmen, Senin (24/03/25).

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memulangkan jenazah Rosalia Rerek Sogen, guru dari Desa Persiapan Bantala, Kecamatan Lewolema, Flores Timur, yang menjadi korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Sebanyak 46 guru dan tenaga kesehatan yang bertugas di Kabupaten Yahukimo dievakuasi ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, serta Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Sabtu (22/3/2025).

Evakuasi dilakukan menggunakan Pesawat Perintis milik Adventist Aviation Indonesia sebagai respons terhadap serangan KKB sehari sebelumnya di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo. Dalam insiden tersebut, enam guru dan tenaga medis yang bertugas di Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Kristen (SD YPK) serta Puskesmas Anggruk menjadi korban tewas.

Langkah evakuasi tersebut diambil setelah terjadi penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap enam orang guru dan tenaga medis di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, pada Jumat (21/3/2025).

Sementara itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com pada Sabtu (22/3/2025), menyatakan, "Kami bertanggung jawab atas serangan ini dan telah membunuh enam guru serta tenaga medis, juga membakar rumah-rumah agen intelijen." (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkini