Laporan Repoter POS-KUPANG.COM, Petrus Chrisantus Gonsales
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tumpukan sampah di ruas Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Alak, Kota Kupang membuat warga sekitar merasa terganggu.
Patris Gani, warga Alak yang ditemui POS-KUPANG.COM mengaku tak nyaman dengan keberadaan sampah di lokasi tersebut. Ia berharap pemerintah yang baru bisa memberikan sanksi keras kepada pelaku pembuangan sampah.
"Kalau bisa ya, pemerintah yang baru segera buat sanksi keras. Kalau tidak ya tetap sama saja," kata
Patris, Jumat (7/3/2025).
Patris melanjutkan, perilaku semacam ini sudah menjadi kebiasaan warga. "Mereka yang buang lihat sudah ada tumpukan jadi mereka pikir di sini tempat sampah. Jadi dibuang di sini," lanjutnya.
Patris mengaku sering menemukan warga ada yang membuah sampah di tempat tersebut, tetapi ia
tidak dapat memastikan mereka dari RT, atau kelurahan mana.
Hal senada disampaikan Nurhayati Dahlan, warga RT 06, Kelurahan Alak, Kota Kupang. Nurhayati merasa tidak nyaman lantaran sampah yang dibuang terkadang adalah bangkai ikan. Akibatnya, area tersebut mengeluarkan aroma tak sedap.
"Kita tegur mereka, tapi tetap malas tahu," kata Nurhayati.
Nurhayati mengaku sering melihat pelaku pembuang sampah itu biasanya laki-laki, dan sebagiannya juga adalah ibu-ibu.
"Kita sering lihat terus. Tapi tidak tahu itu mereka darimana," ucapnya. Ia menyampaikan sampah sering dibuang saat petang dan malam hari.
"Kalau malam kan gelap tuh, jadi kita tidak itu kesempatan mereka buang," kaya Nurhayati.
Dirinya mengatakan, sampah yang berserahkan itu diakibatkan juga oleh monyet, kambing dan ayam yang mencari makanan sehingga berserahkan ke jalan raya.
Baca juga: Sampah di Kelurahan Namosain Alak Jarang Terangkut, Achmad Likur: Mobil Pengangkut Rusak Berat
Nurhayati mengaku pihak kelurahan pernah memasang papan larangan. Tetapi, larangan itu tetap tidak diindahkan para pelaku.
Lurah Alak, Marice Lisbaun menyampaikan pihaknya pernah mengambil tindakan untuk membereskan sampah di Jalan Yos Sudarso tersebut.
"Kita pernah turun bersihkan, bahkan pernah kita pasang dua plang larangan untuk tidak membuang
sampah di situ. Tetapi, plang itu dipotong dan entah dibawa kemana," ujar Marice.