"Sejak kemarin hingga saat ini, Tim tanggap darurat yang terdiri dari BPBD, Dinas PMD, Dinas Sosial, Dispenda, Polsek Amfoang Selatan, serta beberapa organisasi gereja telah diterjunkan untuk membantu evakuasi di lokasi-lokasi longsor," jelasnya.
Bureni mengatakan, jumlah KK terdampak longsor dipastikan bertambah dan data sementara masih diolah.
SDK Bokong terancam ambruk
Sementara itu Gedung SDN Bokong 2 di Kecamatan Takari dan SMPN 5 Takari Satu Atap Kabupaten Kupang terancam ambruk karena terjadi longsor yang mendekati gedung sekolah itu. Longsor itu terjadi akibat terjangan sungai Noemina yang kini hanya berjarak 1 meter dari tepi pondasi gedung sekolah. Hal ini membuat Kepala Sekolah SDN Bokong 2, Imanuel Nomleni khawatir akan keamanan siswa.
Imanuel sudah melaporkan hal ini kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang namun belum mendapatkan jawaban pasti terkait penanganan lanjutan.
Hal yang sama menimpa SMAN 2 Takari di Desa Tanini, Kecamatan Takari. Dari postingan di media sosial gedung laboratorium sekolah tersebut ambruk rata dengan tanah namun tidak menimbulkan korban jiwa.
"Untuk longsor ini kami lebih dahulu ke Bitobe karena berdampak langsung kepada warga sehingga butuh penanganan darurat segera berupa bantuan logistik tanggap darurat, sedangkan untuk fasilitas umum kita bisa lihat setelah itu," tukas Semmy.
Tetap waspada
Kepala Stasiun Meteorologi Kupang, Sti Nenotek, menjelaskan, BMKG NTT memperkirakan bibit siklon tropis 96S terpantau di sebelah selatan NTT, tepatnya di perairan barat Australia bagian barat yang diperkirakan bergerak ke arah Barat Daya menjauhi wilayah NTT. Namun masyarakat harus tetap waspada.
"Bibit siklon tropis 96S ini menyebabkan daerah perlambatan kecepatan angin dan belokan angin di wilayah NTT yang dapat menyebabkan potensi hujan sedang hingga lebat di sebagian wilayah NTT," kata Sti.
Bibit siklon tropis 96S akan meningkat menjadi siklon tropis. Faktor lain yang mempengaruhi adalah aktifnya Monsun Asia dan fenomena La Nina lemah yang masih ada di sekitar wilayah NTT.
Hal itu menyebabkan hujan sedang hingga lebat yang dapat di sertai petir dan angin kencang di wilayah NTT. BMKG menyebut cuaca itu terjadi 10-12 Februari 2025. BMKG minta warga mewaspadai dampak hujan sedang hingga lebat serta angin kencang di wilayah NTT yang dapat menyebabkan bencana Hidrometeorologi.
"Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin dan kerusakan pada bangunan atau fasilitas umum," sambung Sti Nenotek.
Pohon tumbang timpa rumah
Satu unit rumah warga di Kampung Gerak, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), rusak berat akibat tertimpa pohon tumbang, Senin (10/2) .