Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ketua Himpunan Pengusaha Peternak Sapi dan Kerbau (HP2SK) NTT, Tono Sufari Sutami menyebut ternak sapi di Provinsi NTT masih cukup banyak.
"Kami sampai hari ini tidak pernah diberitahukan tentang penurunan populasi sapi atau kerbau. Kami tidak pernah dilibatkan atau diberitahu jumlah populasi mengurang. Yang kita tahu di lapangan sapi masih banyak," kata Sutami, Selasa (14/1/2025)
Tono Sutami mengatakan, hal itu dibuktikan ketika dia membeli sapi ke peternak. Banyak sapi yang belum memiliki eartag di kuping. Sehingga, kemungkinan data itu menggunakan data dengan eartag.
"Eartag di kuping, tanda dan nomor sapi itu. Banyak belum ada," kata dia.
Dia tidak berani mengeklaim adanya penurunan jumlah ternak sapi. Sebab tidak ada pemberitahuan apapun menyangkut hal itu.
Baca juga: HP2SK NTT Gagas Sistem Baru Peternakan Berkelanjutan untuk Dongkrak Ekonomi dan Jaga Populasi Sapi
Tono Sutami mengatakan, banyak sapi di lapangan masih belum memiliki eartag. Bisa jadi sapi dengan eartag menurun jumlah populasinya.
"Saya tidak berani memastikan populasinya menurun. Kecuali semua sapi ada eartag di kupingnya baru saya yakin jumlahnya sekian," katanya.
HP2SK NTT, kata dia, juga belum memiliki data lebih detail mengenai populasi ternak sapi maupun kerbau di NTT. Hanya, temuan di lapangan memang masih banyak sapi dan kerbau di lapangan.
"Kalau sudah eartag bisa masuk data. Kalau belum berarti belum masuk data," sebut Tono Sutami.
Dia menyampaikan, kuota pengiriman ternak sapi dari NTT setiap tahun berada di angka 60-an ribu. Jumlah itu menurut Tono Sutami, terbilang stabil. Sementara tahun 2025, hingga kini belum disampaikan pemerintah mengenai kuota pengiriman.
HP2SK NTT sepakat dengan permintaan Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto perihal menjaga ternak yang masuk dalam kategori produktif. Terutama ternak betina.
Baca juga: Cegah PMK, Truk Pengangkut Sapi Disemprot Disinfektan
"Itu sangat baik. Karena menjaga populasi itu menguntungkan kita juga. Harus kita jaga adalah betinanya. Saya mendukung," kata dia.
Dengan begitu, maka pengiriman ternak sapi ke luar NTT terus dilakukan. Dengan demikian peternak juga tidak merugi jika produksi ternak selalu ada.
Hal ini, kata dia, juga selalu disampaikan ke semua anggota HP2SK NTT agar ikut menjaga dan mengedukasi ke peternak lokal untuk terus menjaga produktifitas ternak sapi di NTT. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS