Satu kegagalan itu adalah membawa Timnas Indonesia melaju ke babak semifinal ASEAN Cup 2024, turnamen sepak bola terbesar di Asia Tenggara.
"Kegagalan melaju ke babak semifinal Mitsubishi Electric Cup (Mitsubishi Cup) 2024, turnamen sepak bola terbesar di Asia Tenggara, rupanya menjadi penyebab langsung pemecatan pelatih Shin," tulis Yonhap.
Atas kegagalan itu, Yonhap menilai Shin Tae-yong diberhentikan meski kontraknya telah diperpanjang hingga tahun 2027.
3. Keputusan terburu-buru
Media OSEN menyebutkan bahwa pemutusan kontrak Shin Tae-yong terlalu terburu-buru.
Dalam artikel yang tayang pada Senin, OSEN menuliskan pemecatan itu dilakukan ketika Indonesia tengah berjuang untuk lolos Piala Dunia 2026.
Shin Tae-yong sukses mengantarkan Indonesia meraih peringkat ketiga Grup C babak kualifikasi ketiga Piala Dunia 2026 wilayah Asia.
Meski demikian, PSSI memastikan bahwa keputusan tersebut merupakan hasil dari proses dan evaluasi yang panjang.
4. Shin Tae-yong jadi kambing hitam
Media Sporki juga turut menyoroti keputusan PSSI untuk mengakhiri kontrak Shin Tae-yong, 7 bulan setelah diperpanjang hingga 2027.
Banyak analis Korea Selatan yang menduga bahwa keputusan ini sebagai kambing hitam atas ambisi Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Erick mengungkapkan ambisi besarnya dengan memaparkan blueprint, termasuk membawa Indonesia melaju ke putaran final Piala Dunia 2026 dan masuk 50 besar peringkat FIFA pada 2045.
Apalagi, Indonesia menunjukkan penampilan terbaik di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia Asia 2026 yang berhasil menduduki peringkat ketiga di Grup C.
5. Kluivert akan gantikan Shin Tae-yong
Sementara itu, Chosun pengganti STY yang disebut bakal diisi oleh Patrick Kluivert menurut jurnalis bursa transfer sepak bola Eropa Fabrizio Romano.