Sunhaji penjual es teh tersebut mengaku mendapatkan tawaran pergi ibadah Umrah tidak lama setelah kejadian tersebut terjadi dan viral di media sosial. "Sudah ada dua yang tawarin Umrah tapi saya belum kasih jawaban," ujar Sunhaji.
Sunhaji kemudian menceritakan juga bahwa usai ramai dan gaduh soal perundungan terhadap dirinya, Gus Miftah langsung menemui dirinya dan meminta maaf.
"Sudah tadi pagi ketemu langsung Gus Miftah antara saya dan dia sudah bicara dan ia langsung minta maaf dan saya memaafkan," kata Sunhaji.
Menurut Sunhaji saat peristiwa terjadi ia memang mendengar apa yang dikatakan Gus Miftah dari atas panggung, namun ia mengaku enggan terbawa perasaan alias baper.
"Saya bisa mendengarkan(Gus Miftah)tapi tidak dimasukkan ke hati kata-kata Gus Miftah," kata dia.
Pria asal Magelang, Jawa Tengah tersebut mengaku memang kerap berjualan ketika ada acara shalawatan atau pengajian yang pesertanya banyak atau mengundang pendakwah ternama.
Baca juga: Video Toyor Istri Viral di Media Sosial, Gus Miftah Langsung Klarifikasi
Namun kata Sunhaji, dirinya mengaku tidak kenal secara pribadi dengan Gus Miftah. "Dimana ada acara shalawatan saya jualan," ujarnya.
Menurutnya ketika peristiwa terjadi es teh dan air mineral yang dijajakannya belum laku sama sekali. "Waktu itu belum laku sama sekali karena saya baru masuk lokasi saat itu," kata Sunhaji.
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, menilai bahwa desakan agar Presiden Prabowo Subianto mencopot Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, tak bisa dilarang.
Desakan copot Gus Miftah ramai di media sosial setelah pernyataannya yang dinilai menghina pedagang es teh. Jazilul mengatakan, setiap orang berhak untuk menyampaikan pendapatnya, termasuk desakan copot Gus Miftah.
"Ya setiap orang boleh kan menyampaikan pendapatnya, apalagi orang sedang geram. Ya kita enggak bisa melarang," kata Jazilul.
Dia berpendapat, pernyataan Gus Miftah bertentangan dengan karakter Prabowo yang berpihak kepada orang lemah. "Iya kan, tentu kan bertentangan dengan apa yang selama ini menjadi karakter Pak Prabowo yang selalu mengedepankan orang miskin, enggak mau ada kemiskinan, enggak mau ada orang lemah yang tertindas," ujar Jazilul.
Karenanya, Jazilul mengaku tak heran ketika pernyataan Gus Miftah mendapat kecaman dari berbagai pihak. "Ya buat pelajaran lah buat Gus Miftah dan kita semuanya," ungkapnya.
Diketahui, Miftah menjadi sorotan karena videonya yang melontarkan kata-kata kasar kepada pedagang es teh viral di media sosial.
Dalam video tersebut, dia diminta oleh penonton pada acara kajiannya di Magelang, Jawa Tengah, untuk memborong es teh seorang bapak yang berdagang saat kajiannya tersebut.