Berita Belu

Jelang Natal dan Tahun Baru, Bank NTT Cabang Atambua Dorong Masyarakat Gunakan Transaksi Digital

Penulis: Agustinus Tanggur
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Bank NTT Cabang Atambua, Lorenso Andri Bere Mau (tengah) didampingi Supervisor Dana Bank NTT, Lelly M. Adoe Kadji dan Pemimpin Cabang Pembantu Motaain saat memberikan keterangan pers, Selasa 3 Desember 2024.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA- Menyambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Bank NTT Cabang Atambua telah menyiapkan berbagai langkah untuk memastikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat Kabupaten Belu. 

Kepala Bank NTT Cabang Atambua, Lorenso Andri Bere Mau, menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung kebutuhan transaksi nasabah, baik secara manual maupun digital.

"Dengan dukungan Bank Indonesia, kami sudah mempersiapkan segala kebutuhan jelang Natal dan Tahun Baru. Di Kabupaten Belu, kami sangat siap memberikan pelayanan maksimal, baik di kantor cabang utama maupun kantor cabang pembantu. Masyarakat tidak perlu khawatir, karena kami terus mendorong penggunaan transaksi non-tunai untuk kemudahan dan keamanan," jelas Lorenso, Selasa (3/12/2024).

Menurut Lorenso, transaksi non-tunai memiliki banyak keunggulan, termasuk proses yang cepat dan tingkat keamanan yang tinggi. Oleh karena itu, Bank NTT terus mengedukasi nasabah untuk lebih memanfaatkan layanan digital.

Baca juga: Kemenag Belu Gelar Penguatan Moderasi Beragama dan Transformasi Digital untuk Guru Agama Katolik SD

Supervisor Dana Bank NTT, Lelly M. Adoe Kadji, menambahkan bahwa Kabupaten Belu telah menjadi salah satu daerah terdepan di NTT dalam menerapkan digitalisasi transaksi. Hal ini termasuk pelaksanaan transaksi non-tunai di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), desa, dan sekolah.

"Kami sudah memulai digitalisasi transaksi di sekolah, khususnya tingkat SMP. Selain itu, beberapa warung, restoran, hotel, dan toko besar di Belu juga mulai menggunakan pembayaran berbasis barcode (QRIS)," jelas Lelly.

Meski demikian, Lelly mengakui masih ada tantangan dalam mendorong pelaku usaha kecil untuk beralih ke sistem digital. Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas penggunaan transaksi non-tunai di masyarakat.

"Kami berharap semua pelaku usaha, baik kecil maupun besar, mulai memanfaatkan QRIS atau barcode untuk pembayaran. Ini bukan hanya memudahkan pelanggan, tetapi juga menciptakan ekosistem transaksi yang lebih efisien dan aman," pungkasnya. (Cr23). 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini