KUR 2024

Penyaluran KUR BRI Hampir Capai Target, Sisa Dana Rp 6,4 Triliun

Penulis: Frans Krowin
Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CAPAI TARGET – Penyaluran dana KUR 2024 kini hampir mendekati target. Dari total dana yang dialokasikan Rp 165 triliun, yang sudah disalurkan sudah mencapai Rp 158,60 triliun. Dengan demikian sisa dana di bank itu Rp 6,4 triliun.

POS-KUPANG.COM – Realisasi dana Kredit Usaha Rakyat atau KUR 2024 di Bank BRI hampir mencapai target. Dari total dana yang dialokasi sebesar Rp 165 triliun, yang sudah disalurkan mencapai Rp 158,60 triliun.

Artinya, sisa dana KUR 2024 yang ada di Bank BRI adalah Rp 6,4 triliun. Jumlah ini tentunya relatif kecil karena permohonan pinjaman dana tersebut sampai sekarang terus mengalir ke bank tersebut.

Berdasarkan data yang disampaikan manajemen Bank BRI, dari Rp 158,60 triliun yang disalurkan itu, diperuntukkan kepada 3,4 juta pelaku UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia.

Para penerima KUR adalah pelaku UMKM atau usaha mikro kecil dan menengah. Makanya, sambil menyalurkan dana KUR, BRI juga mendorong agar pelaku UMKM naik kelas.

Hal ini disampaikan Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari dalam diskusi bertajuk Menuju Satu Dekade KUR untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional melalui Pembiayaan Usaha Produktif yang digelar di Jakarta pada 13 November 2024.

Disebutkan bahwa dalam menyalurkan dana tersebut, manajemen Bank BRI membaginya dalam dua skema, yakni 

Pertama, mendorong inklusivitas dan berikutnya, yakni graduasi pelaku UMKM. 

Dua skema tersebut diberlakukan, sejalan dengan kualifikasi penerima kredit bersubsidi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

“Jadi, KUR harus mulai berbeda skemanya. Pertama, dalam rangka inklusi dan berikutnya dalam rangka menyiapkan graduasi atau pregraduasi,” ujar Supari.

   Dikatakannya, berdasarkan pengalaman BRI dalam menyalurkan dana KUR,  plafon KUR Mikro yang saat ini dipatok maksimal Rp100 juta kerap tak terserap habis oleh debitur. 

Faknya, adalah sampai saat ini, mayoritas peminjam KUR Mikro, mematok pinjamannya sampai pada kisaran Rp 30 juta hingga Rp 40 juta.

“Kalau dalam kerangka inklusi, agar yang mengakses semakin banyak, plafonnya sampai Rp 50 juta saja. Selebihnya seperti apa? Kita siapkan KUR untuk pre-graduasi,” terangnya.

Kriteria pelaku UMKM yang masuk dalam fase pre-graduasi (menuju naik kelas) dapat dilihat melalui kelancaran kredit. Jika pelaku UMKM menarik pinjaman bisa mengakses hingga Rp70 juta dan berlangsung hingga 4 siklus pinjaman, pelaku usaha itu dipandang layak untuk naik kelas.

“Kalau KUR plafon di bawah Rp 50 juta itu bisa mengakses sampai dengan Rp 70 juta dan stay selama 3-4 siklus, dia sudah siap ke kredit komersial,” ujarnya.

Merujuk pada data kajian yang dilakukan BRI dan BRIN, KUR menaikkan rata-rata pendapatan debitur sebesar 32 persen-50 persen. Kemudian KUR juga mampu meningkatkan keuntungan sekitar 34 persen -38 % . Debitur KUR juga menghadapi peningkatan pengeluaran melalui angsuran KUR dan biaya teknis lainnya. Namun demikian, keterampilan teknis dapat mendorong efisiensi biaya. Di samping itu, pelaku usaha yang mendapatkan KUR cenderung memiliki tenaga kerja 28 % lebih banyak ketimbang non debitur KUR.

Halaman
12

Berita Terkini