Selain itu, ada Air Terjun Tanggedu, Pantai Kapihak, dan Pantai Puru Kambera. Terdapat juga Padang Savana
Kampung Mondu sebagai destinasi wisata fotografi, lokasi prewedding, dan naik kuda.
Potensi wisata pendukung lainnya dari Desa Mondu adalah Kuda Ronggeng. Yudi menyebutkan, kuda tersebut bisa menari ketika mendengar bunyi alat musik tradisional.
Desa Kaliuda
Wilayah yang juga memiliki potensi wisata budaya adalah Desa Kaliuda, Kecamatan Pahunga Lodu.
Potensi wisata pendukung yang ada di sana adalah kampung tenun ikat Kaliuda, Padang Savana Tandening sebagai lokasi naik kuda, dan Ritual Adat Purru La Mananga di Kampung Kamaru.
Desa wisata bahari
Pantai Tarimbang merupakan salah satu tujuan wisata yang bisa dicapai melalui perjalanan darat selama 4 jam dari Waingapu.
Desa Lainjanji Terdapat tiga potensi wisata pendukung di Desa Lainjanji, Kecamatan Wulla Waijelu.
Menurut Herve Renard Potensi wisata tersebut adalah Pantai Watu Parunu, Pantai Kalala sebagai spot surfing, dan Pantai Wulla sebagai lokasi memancing.
Desa Tarimbang Desa Tarimbang, Kecamatan Tabundung, memiliki Pantai Tarimbang dan Pantai Pindu Harani.
Selain itu, ada spot untuk surfing, Ritual Adat Repit Ana Au, penjelajahan ke Pantai Kambaru, dan Taman Nasional Laiwangi Wanggameti.
Desa Praimadita
Pantai Katundu dan Waihungu termasuk dari banyaknya potensi wisata di Desa Praimadita, Kecamatan Karera. Kemudian, ada spot untuk snorkeling dan diving.
Terdapat juga spot wisata pulau terluar yaitu Pulau Salura, Mengkudu, dan Kotak. Potensi wisata pendukung lain di sana adalah kegiatan melihat lumba-lumba dan Bukit Air Panas di Nggongi.
Paket wisata East Sumba-Tourism Trip Yudi menjelaskan bahwa desa wisata yang ada di Kabupaten Sumba Timur masuk dalam East Sumba-Tourism Trip Packages.
Adapun, paket wisata itu meliputi city tour, north trip, east trip, south west trip, west trip, dan south trip.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan membangun fasilitas penunjang di sejumlah lokasi wisata tersebut. DPRD Sumba Timur juga sementara merancang Perda inisiatif tentang Desa Wisata.
"Kami dari Dinas (Pariwisata dan Kebudayaan) sendiri sudah membuat naskah akademiknya untuk mendukung Perda itu," ujarnya. *
baca artikel lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com