Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur berjarak kurang lebih 5 kilometer dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki.
Gunung berapi setinggi 1.584 meter di atas permukaan laut tersebut erupsi lagi pada Minggu malam, 3 November 2024. Saat ini berstatus Level IV atau Awas.
Letusan teranyar menyebabkan sembilan orang meninggal dunia. Mereka merupakan warga Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Floes Timur.
Wartawan Pos Kupang menyaksikan proses evakuasi oleh aparat Polsek Wulanggitang, Polres Flores Timur, Tagana, dan BPBD Flores Timur, Senin pagi 4 November 2024.
Rumah yang dihuni satu keluarga besar itu roboh dihantam batu yang terlontar dari Gunung Lewotobi Laki-laki, bersamaan dengan hujan dan sambaran petir.
Tim evakuasi gabungan menemukan enam orang yang terjebak dalam tumpukan tanah. Keenam jenazah itu sementara disemayamkan di teras depan rumah tetangga.
Nama dan identitas Sembilan korban meninggal dan puluhan orang yang luka-luka masih dalam proses penelusuran lebih lanjut.
Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi sejak Desember tahun lalu. Erupsi pertama terjadi pada hari Sabtu 23 Desember 2023 sekira pukul 07.14 WITA.
Tinggi kolom abu berkisar 1.000 meter hingga 1.500 meter di atas puncak. Wilayah yang kena dampak letusan Lewotobi adalah Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur.
Gunung Lewotobi Laki-laki memiliki kembaran bernama Gunung Lewotobi Perempuan dengan ketinggian 1.708 meter di atas permukaan laut.
Puncak kedua gunung itu terpisah jarak lebih kurang 2 kilometer. Pelana yang memisahkan kedua puncak itu berketinggian 1.232 meter di atas permukaan laut.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pertama kali tercatat dalam sejarah terjadi pada 1861. Sedangkan erupsi Gunung Lewotobi Perempuan pertama kali terjadi pada tahun 1921. Gunung Lewotobi Laki-laki lebih banyak erupsi. (*)