Berita Rote Ndao

Cegah Dini Stunting, Pemkab Rote Ndao dan BKKBN NTT Edukasi TPK untuk Penguatan Calon Pengantin

Penulis: Mario Giovani Teti
Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peserta re-orientasi dan TPK foto bersama Penjabat Bupati Rote Ndao, Oder Maks Sombu, Kepala Balai Diklat Kependudukan dan KB-BKKBN, Mayang Mariana dan pejabat Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi NTT, Dwi Indrastuti. Selasa, 29 Oktober 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, BA'A - Dalam rangka mencegah stunting sejak dini, Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui Perwakilan BKKBN NTT memberikan edukasi secara menyeluruh kepada Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam rangka penguatan pelayanan dan pengukuran kepada calon pengantin. 

Kolaborasi edukasi ini terwujud dalam kegiatan re-orientasi dan pendampingan TPK untuk peningkatan pelayanan dan pengukuran bagi calon pengantin di Kabupaten Rote Ndao Tahun 2024 dengan tema, Zero Dose Immunization  atau Imunisasi Dosis Nol.

Kegiatan itu dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati Rote Ndao Oder Maks Sombu di Aula Hotel New Ricky Ba'a. Selasa, 29 Oktober 2024.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Balai Diklat Kependudukan dan KB-BKKBN, Mayang Mariana, pejabat dari Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi NTT, Dwi Indrastuti.

Sementara Penjabat Bupati Rote Ndao, Oder Maks Sombu didampingi Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Antonius F Banepa dan Kepala Dinas P3AP2KB, Regina V Kedoh bersama pimpinan Perangkat Daerah Pemkab Rote Ndao.

Peserta kegiatan berasal dari tim pendamping keluarga se-Kabupaten Rote Ndao dan calon pengantin serta keluarga pasangan baru nikah.

Re-orientasi dan pendampingan TPK ini dilaksanakan guna terwujudnya gerakkan serta meningkatnya komitmen terhadap program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting serta tersosialisasikannya kebijakan dan implementasi pemeriksaan kesehatan calon pengantin dalam rangka pencegahan stunting.

Baca juga: Per Oktober 2024, Total Kendaraan Bermotor di Kabupaten Rote Ndao Capai 22,12 Ribu Unit

Selanjutnya juga untuk meningkatkan cakupan pendampingan calon pengantin pada aplikasi (Elmisil) oleh TPK dan meningkatnya pengetahuan peserta tentang pencegahan stunting dan kesehatan reproduksi.

Penjabat Bupati Rote Ndao, Oder Maks Sombu mengapresiasi kolaborasi yang terbangun antara Pemkab Rote Ndao dengan BKKBN melalui Perwakilan BKKBN Provinsi NTT dalam mendukung pencegahan dan penurunan stunting.

"Mari bersama-sama kita melakukan sinkronisasi arah kebijakan serta memperkuat sinergitas lintas sektor dengan seluruh mitra sehingga apa yang menjadi tujuan kita dalam menyejahterakan dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dapat terwujud," pinta Oder Maks Sombu.

Ia mengungkapkan, berdasarkan data e-PPGBM Dinas Kesehatan bulan September 2024, prevalensi stunting di Rote Ndao masih berada pada angka 17,5 persen atau 2.134 balita.

Sehingga penurunan stunting memerlukan intervensi yang terpadu yaitu mencakup intervensi spesifik dan sensitif.

Sehingga, dikatakannya, kegiatan strategis dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting sampai ke tingkat desa/kelurahan digagas melalui pembentukan TPK yang akan melakukan pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting.

Hal ini, dijelaskan Oder Maks Sombu, sejalan dengan dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 dan Peraturan BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 yang mengamanatkan untuk menjadikan calon pengantin sebagai sasaran intervensi sensitif dan spesifik dengan melakukan pemeriksaan kesehatan dan pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak dini. (rio)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini