Berita NTT

Musda IV IBI NTT Fokus Pada Penguatan Peran Bidan dan Penanganan Stunting

Penulis: Ray Rebon
Editor: Eflin Rote
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pose bersama, Kepala Dinas Kesehatan dengan pengurus IBI dan peserta Musda IV

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Musyawarah Daerah (Musda) IV Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2024 resmi dibuka di Hotel Kristal, Kupang, pada Jumat, 25 Oktober 2024.

Acara yang berlangsung dari 24 hingga 26 Oktober ini dibuka dengan Parade Vandel, diikuti perwakilan pengurus IBI dari kabupaten dan kota di seluruh NTT.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh sekitar 120 peserta, termasuk perwakilan IBI Pusat, Pemprov NTT, serta pengurus IBI tingkat kabupaten/kota.

Dalam laporannya, Ketua Panitia Musda, Mery Flora Ernestin, menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk memperkuat peran IBI sebagai organisasi profesi, dalam rangka meningkatkan pengelolaan organisasi serta membangun kepemimpinan yang berkesinambungan.

"Musda ini adalah upaya nyata IBI dalam menjaga komitmen untuk mengawal profesi bidan secara konsisten di semua tingkatan," ujar Mery.

Ketua Umum Pengurus Pusat IBI yang diwakili oleh Ketua I Bidang Organisasi, Nunik Endang Sunarsih, mengapresiasi kinerja pengurus IBI NTT serta panitia atas suksesnya pelaksanaan Musda IV ini. 

Ia juga menjelaskan bahwa sejak didirikan pada 24 Juni 1951, IBI telah tumbuh pesat dan kini memiliki lebih dari 377 ribu anggota, tersebar di 37 provinsi dan 514 kabupaten/kota. 

"IBI saat ini terus berkembang dengan baik, dan ini menjadi bukti komitmen kita dalam mendukung peran bidan di seluruh Indonesia," kata Nunik.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg. Lien Adriany, mewakili Pj Gubernur NTT, menyoroti peran penting bidan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat, khususnya di desa dan kelurahan. 

"Bidan di desa adalah menteri kesehatan di desa itu sendiri. Mereka tidak hanya mengurus persalinan, tetapi juga menangani seluruh program kesehatan," ujar Lien.

Baca juga: Inovasi Bidan Sahabat Ibu Hamil, Upaya Dinkes Kabupaten Kupang Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Tantangan besar di NTT terkait stunting juga mendapat perhatian khusus dalam Musda ini. 

Lien mengungkapkan saat ini NTT berada di peringkat kedua nasional dalam angka stunting. Pemerintah telah meluncurkan program “Anting Mutiara” sebagai langkah penanganan terpadu, mencakup pelayanan kesehatan untuk masalah stunting, malaria, tuberkulosis, dan imunisasi.

Lien juga menekankan pentingnya profesionalisme bidan yang harus didukung dengan kemampuan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi.

"Digitalisasi layanan kesehatan adalah kebutuhan mendesak agar pelayanan berbasis bukti dapat dilakukan secara efektif," tegasnya.

Melalui Musda ini, IBI NTT diharapkan semakin siap menjawab tantangan di bidang kesehatan, terutama dalam meningkatkan kualitas layanan bidan yang berkelanjutan, profesional, dan berbasis teknologi. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini