Begitu juga dengan kebutuhan 600 liter susu per hari.
Dadan menyebut, untuk memenuhi program tersebut maka dibutuhkan 60 ekor sapi dalam satu satuan pelayanan di wilayah.
"Kalau satu pelayanan dengan 3.000 anak butuh 600 liter per hari susu maka dibutuhkan atau pelayanan itu 60 ekor sapi. Kalau satu kecamatan lima pelayanan, minimal 300 sapi harus sudah ada dalam satu pelayanan," katanya.
Oleh karena itu, ia menyebut program MBG menjadi tantangan tersendiri namun juga menjadi peluang bagi UMKM untuk tumbuh.
"Jadi ini sebetulnya merupakan tantangan tersendiri dan peluang tersendiri bagi pengusaha termasuk menumbuhkan UMKM," terang Dadan.
Makan Gratis Dua Kali Sehari
Makan gratis dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung presiden terpilih Prabowo Subianto akan akan diberikan dua kali sehari.
Adik kandung Prabowo sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengatakan, makan bergizi gratis untuk anak sekolah, balita, dan ibu hamil atau menysui akan diberikan pada pagi dan siang hari.
"Saya mau luruskan, sebagian masyarakat merasa bahwa (MBG) ini makan siang gratis. Ini bukan makan siang gratis, ini makanan gratis dua kali sehari, pagi dan siang," ujar Hashim dalam sebuah acara diskusi di Menara Kadin, Jakarta, Senin 7 Oktober 2024.
Dia mengungkapkan, makan bergizi gratis perlu diberikan dua kali dalam sehari karena berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kesehatan) sebanyak 41 persen anak sekolah di Indonesia berangkat ke sekolah dalam kondisi lapar.
"Kenapa? Karena orang tuanya tidak mampu untuk menyediakan sarapan pagi," kata dia.
Kondisi ini membuat pelajar di Indonesia sulit konsentrasi belajar di sekolah sehingga ilmu yang terserap pun tidak maksimal.
Hal ini tercermin dalam Program Penilaian Siswa Internasional (PISA) dimana Indonesia selalu menempati posisi buntut dari sekitar 70 negara yang mengikuti PISA.
"Saya sudah amati selama 12 tahun ranking PISA ini nomor 1 selalu kalau bukan Singapura, Korea Selatan, Finlandia, Selandia Baru. Indonesia konsisten termasuk paling buruk di dunia, 63 dari 70 dan selalu tidak bergeser dari situ," ucapnya.
Lantaran orang tua tidak mampu menyediakan makan setiap pagi, maka tidak hanya anak sekolah saja yang berpotensi tidak sarapan setiap hari. Oleh karenanya, Prabowo memperluas penerima program makan bergizi gratis tidak hanya untuk anak sekolah tetapi juga balita.