POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sebanyak 580 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ( DPR RI ) periode 2024-2029 resmi dilantik.
Pelantikan wakil rakyat yang terpilih dalam Pemilihan Umum Legislatif tahun 2024 ( Pileg 2024 ) itu berlangsung di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa 1 Oktober 2024 lalu.
Dari jumlah itu, 13 anggota DPR diantaranya merupakan wakil dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka terpilih dari dua daerah pemilihan atau Dapil yakni Dapil NTT 1 yang meliputi Pulau Flores, Lembata dan Alor. Selanjutnya Dapil NTT 2 yang meliputi wilayah Pulau Timor, Rote, Sabu dan Sumba.
Dapil NTT 1 mengirim 6 wakilnya, sementara Dapil NTT 2 mengirim 7 wakilnya.
Uniknya, tiga dari 13 anggota DPR RI yang dilantik itu merupakan anggota DPR pengganti. Mereka menjadi pengganti untuk tiga anggota DPR terpilih yang mengundurkan diri.
Pertama, Viktor Bungtilu laiskodat yang memperoleh akumulasi suara terbanyak kedua dari Partai Nasdem di Dapil NTT 2 menggantikan Ratu Bonu Wulla Talu yang meraup suara terbanyak.
Ratu Wulla mengundurkan diri dari Pileg saat Pleno Rekapitulasi Nasional yang berlangsung di Jakarta, 12 Maret 2024.
Selanjutnya, Rudy Kabunang yang memperoleh suara terbanyak ketiga dari Partai Golkar di Dapil NTT 2 menggantikan Melki Laka Lena yang memperoleh suara terbanyak pertama. Melki tidak dilantik menjadi DPR RI karena memilih untuk ikut Pilgub NTT sebagai calon gubernur.
Berikut, Stefano Adranacus yang memperoleh suara terbanyak kedua dari PDI Perjuangan menggantikan Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema yang juga ditugaskan partai menjadi calon Gubernur NTT.
Paradoks dua daerah pemilihan
Menariknya, enam anggota DPR RI dari Dapil NTT 1 merupakan petahana. Mereka merupakan "orang lama" yang terpilih kembali menjadi anggota dewan.
Ada politisi PDI Perjuangan, Andreas Parera dari PDIP yang lolos dengan perolehan suara pribadi sebanyak 173.295 suara. Andre merupakan anggota DPR RI sejak periode 2005-2009 dari Dapil Jawa Barat dan sejak 2016 menjadi anggota DPR RI dari Dapil NTT.
Kemudian Ahmad Yohan dari PAN dengan suara pribadi sebanyak 84.103 suara. Politisi asal Flotim itu sebelumnya adalah anggota PAW DPR RI sisa masa jabatan 2014–2019 menggantikan Syahrulan Pua Sawa.
Lalu Dipo Nusantara dari PKB dengan jumlah suara pribadi sebanyak 73.249 suara. Politisi yang pernah menjabat Wakil Ketua Umum dan Bendahara PP GP Ansor itu terpilih sebagai anggota DPR RI sejak Pileg 2019.
Benny K Harman dari Partai Demokrat yang meraih suara pribadi sebanyak 79.335 suara. Politisi kawakan itu terpilih menjadi DPR sejak 2004. Benny juga tercatat pernah mengikuti Pemilihan umum Gubernur Nusa Tenggara Timur sebanyak dua kali yaitu 2013 dan 2018.