POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengancam akan menghentikan bantuan sosial ataua bansos jika penerima diketahui menggunakan untuk judi online.
Ancaman itu dilontarkan Gus Ipul saat melakukan kunjungan kerja ke Ciracas, Jakarta Timur pada Senin, 7 September 2024.
"Kalau ketahuan ya tidak akan dibantu lagi, akan diberi sanksi tidak akan dibantu lagi," ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Gus Ipul juga menegaskan, sudah semestinya bansos yang diterima para penerima manfaat digunakan untuk kesejahteraan keluarganya.
Khususnya bansos berupa uang tunai, dia berharap agar uang tersebut tidak digunakan untuk kebutuhan yang tidak produktif seperti membeli pulsa.
"Atau mungkin hal-hal lain yang tidak semestinya, karena bantuan yang kita berikan itu sebenarnya adalah bantuan bersyarat, terukur," imbuh dia.
Terukur yang dimaksud Gus Ipul adalah setiap bantuan diberikan sesuai dengan kebutuhan dari penerima manfaat.
"Misalnya bantuan kepada keluarga untuk sekolah, bantuan keluarga untuk balita, bantuan keluarga untuk lansia, bantuan untuk difabel, jadi terukur semua," ucapnya.
Sekretaris Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini juga meminta agar pendamping penerima bansos memberikan bimbingan tata kelola keuangan keluarga.
"Ini perlu untuk menjadi kesadaran," tandasnya.
Sinkronisasi data
Sebelumnya, Gus Ipul juga menegaskan bahwa pemerintah terus melakukan sinkronisasi data penerima bantuan sosial (bansos). Sinkronisasi data itudilakukan karena perubahan data penerima begitu dinamis di lapangan.
“Ya kita sekarang lagi diskusi ya, kita lagi mendalami. Meskipun APBN sudah diketok ya, tapi kita ingin memastikan lagi sasaran-sasaran kita ini. Mudah-mudahan kita bisa lebih punya gambaran lagi yang terbaru, karena data itu dinamis sekali,” kata Gus Ipul pada Senin, dikutip dari LKBN Antara.
Pemerintah, kata dia, perlu menjalin kerja sama dengan kabupaten/kota mengenai dinamika yang terjadi di daerah.