Davianus menjelaskan, setiap rumah di Kampung Wangkar dan kampung sekitar ada kaum perempuan yang melakukan dedang atau menenun kain puncatiti dan selendang Leros.
“Kain tenun Puncatiti dan Selendang Leros merupakan warisan budaya dari kaum perempuan secara turun temurun. Kain tenun puncatiti bisa dijahit menjadi baju kemeja san jas. Motif kain tenun puncatiti dan selendang leros sangat berbeda dengan motif lainnya di wilayah Manggarai Raya, NTT. Untuk itu saya ajak wisatawan mancanegara dan Nusantara untuk berwisata di pusat kain tenun Puncatiti dan Selendang Leros,” jelasnya. (kompas.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS