POS-KUPANG.COM – Said Abdullah, petinggi PDIP angkat bicara terkait wacana tentang Zaken Kabinet yang akan dibentuk Prabowo – Gibran dalam menggerakan roda pemerintahan untuk periode kepemimpinan lima tahun ke depan.
Said Abdullah yang juga Ketua DPP PDIP itu mengapresiasi rencana Presiden Terpilih dan Wakil Presiden Terpilih untuk memilih Menteri dari kalangan professional atau ahli untuk memajukan Indonesia lima tahun ke depan.
Ia melontarkan pernyataan itu dengan mengacu pada pernyataan Sufmi Dasco Ahmad yang adalah Ketua Harian Partai Gerindra tentang cabinet yang akan dibentun Prabowo – Gibran usai dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang.
"Apa yang disampaikan Pak Dasco ( Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad ) bahwa kabinet 2024-2029 adalah kabinet profesional, dari kalangan profesional, zaken kabinet, saya mengapresiasi."
"Kami sangat menghargai itu. Dan kami sangat mengapresiasi. Dan 100 persen setuju," kata Said Abdullah di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan Jakarta.
Meski memberikan apresiasi terhadap rencana tersebut, Said Abdullah lagi-lagi menegaskan bahwa para ahli tersebut tentunya bukan diambil dari kalangan profesional yang adalah non kader partai politik.
Menurutnya, ada banyak orang profesional yang saat ini juga bergabung parpol.
"Katakanlah Agus Gumiwang (Menperin), Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian). Itu semua adalah orang-orang yang profesional di bidangnya. Ada Azwar Anas (Menpan-RB), itu kan profesional," katanya.
"Jangan kemudian yang dimaksud dari kalangan profesional itu non parpol," lanjut Said.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi, menilai wacana zaken kabinet bukanlah hal baru.
Menurut pria yang akrab disapa Awiek itu, wacana zaken kabinet sudah pernah diterapkan di era Presiden Soekarno.
"Ya kami sebenarnya soal zaken kabinet itu bukan terminologi baru, itu sejak lama, sejak presiden Soekarno juga sudah pernah diterapkan," kata Awiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis 12 September 2024.
Awiek menyebut, orang-orang yang akan mengisi zaken kabinet tidak mesti dari luar partai politik (parpol).Pasalnya, tidak sedikit kader parpol juga memiliki profesionalisme.
"Yang namanya zaken kabinet itu bisa berasal dari manapun. Artinya apa? Zaken kabinet itu adalah seorang menteri anggota kabinet yang bisa profesional dalam bidangnya. Tidak melihat latar belakangnya apakah karena dia parpol atau non parpol," ucapnya.
"Karena di parpol itu banyak orang-orang yang profesional. Contohnya misalkan Menteri-menteri berlatarbelakang. MenpanRB, itu orang partai, Menkumham orang partai, dan banyak lagi yang berbackground parpol dan ternyata dalam memimpin kementeriannya juga bagus dan tidak ada persoalan," tandasnya.