Mehang Karaga akan memasuki medan kawasan Loda Pari bersama pasukannya dan maju mengejar misi Loda Pari sampai di perbatasan yang disebut Watu Paga Bage Nguloku Karangi Rara. pada perbatasan inilah, kedua pasukan ini akan mengangkat Tombak Mehang Karaga dan Loda Pari setinggi – tinggi dan kemudian kedua belah pihak akan mengambil ancang – ancang untuk mundur lalu maju lagi bersama – sama lalu mengacungkan kedua tombak tersebut setinggi – tinggi. pengacungan kedua tombak ini berlangsung selama 8 (delapan) kali putaran.
Setelah kedua pasukan beradu mengacungkan kedua tombaknya selama 8 (delapan) kali putaran maka ujung tombak yang terangkat lebih cepat sambil memancarkan sinarnya itulah yang keluar sebagai pemenang dari pertandingan tersebut.
jika tombak Loda Pari yang menjadi pemenang, maka hal itu berarti curah hujan baik yang berimbas pada hasil sawah, ladang dan kesehatan menjadi baik dan memuaskan. dan sebaliknya jika tombak Mehang Karaga yang menang maka curah hujan sedikit/kering dan berimbas pada hasil sawah dan ladang menjadi gagal dan kesehatan pun menjadi buruk.
upacara ini dilaksanakan di Kampung Lai Tarung Desa Makata Keri Kecamatan Katiku Tana Kabupaten Sumba Tengah. RItual ini dilaksanakan pada bulan Juni.*
Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIk >>> GOOGLE.NEWS