Ritual ini merupakan ritual adat memberi makan kepada orang yang sudah meninggal. Dalam upacara ini, ada ucapan syukur atas apa yang masyarakat menikmati selama setahun.
Ritual Pati ka du,a bapu ata mata biasanya dilaksanakan pada setiap tanggal 14 Agustus sebagai puncak dari kegiatan Sepekan Festifal Danau Kelimutu yang digagas Pemerintah Kabupaten Ende.
Cara hidup warga Desa Pemo yang menarik wisatawan Yang tidak kalah hebatnya juga adalah cara hidup warga desa setempat. Mulai dari cara bercocok tanam hingga karakteristik masyarakat, menjadi daya tarik khusus bagi wisatawan.
Bayangkan bila berkunjung ke Pemo, kemudian disambut keramahan warga, tentu memberikan kesan yang baik bagi wisatawan.
Lalu menikmati alam dan budaya yang indah, sungguh pengalaman yang sangat berkesan. Seorang wisatawan bernama Eto Kwuta (32) mengaku takjub dengan nuansa alam di Desa Pemo.
Menurutnya, desa ini tidak hanya punya pesona alam yang memukau tetapi juga ada kearifan lokal yang masih diwariskan secara turun temurun Tentu yang menjadi catatan bagi pemerintah dan masyarakat setempat adalah fasilitas umum yang belum memadai, seperti toilet.
Kekurangan ini harus lekas diperbaiki. Ditambah dengan terobosan pemerintah untuk mendorong konsep ekowisata yang berkualitas.
Pasti, Desa Pemo bisa menjadi desa wisata yang hebat. "Sangat luar biasa, pengunjung atau wisatawan harus datang ke sini. Kita berharap pemerintah bisa mendukung untuk pengembangan destinasi berkelas dunia," ucapnya. *
Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com