Kunjungan Paus Fransiskus

Perjalanan Iman Tabita: Umat Katolik Kupang yang Nekat Bertemu Paus Fransiskus di Timor Leste

Penulis: Ray Rebon
Editor: Eflin Rote
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tabita Olbata, Umat Katolik asal Stasi St. Markus Kaniti.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Mata Tabita Olbata tak lepas dari layar ponsel saat ia menyaksikan ulang kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta pada, Rabu 4 September 2024.

Di tengah kesibukannya menyiram sayur di ladang kecil belakang rumahnya, ibu dari enam anak ini kerap meluangkan waktu untuk menyaksikan video kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta yang diputar di YouTube.

Tabita, warga RT 31, RW 10, Dusun 5, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, tak bisa menahan air mata saat menyaksikan umat yang berbondong-bondong meminta berkat dari pemimpin tertinggi umat Katolik dunia itu.

Rasa haru kerap menyelimuti dirinya setiap kali menonton momen-momen spesial tersebut.

"Saya sangat terharu sekali saat menonton video Bapak Paus Fransiskus di HP," ungkap Tabita dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di kediamannya, Kamis 5 September 2024.

Keharuan Tabita tak hanya berakhir di layar ponsel. Ketika mendengar kabar Paus Fransiskus akan melanjutkan kunjungannya ke Dili, Timor Leste, Tabita langsung bertekad untuk menghadiri misa yang akan digelar di sana. 

Tidak mudah baginya untuk mengikuti misa secara langsung di negara tetangga tersebut. Sejak awal Agustus 2024, ia mulai mempersiapkan diri. Mulai dari pengurusan paspor, dana transportasi, hingga kebutuhan makan dan minum selama di perjalanan.

"Saya sudah siapkan semuanya selama satu bulan, mulai dari awal Agustus. Begitu dapat informasi bahwa umat di sini bisa daftar lewat Paroki Santo Yoseph Pekerja Penfui, saya langsung pergi mendaftar," cerita Tabita dengan semangat.

Tabita tak hanya berjuang sendiri. Ia terus berdoa agar segala persiapannya berjalan lancar, termasuk harapan agar namanya terdaftar sebagai salah satu umat yang bisa ikut rombongan ke Timor Leste.

Doanya terkabul. Dari puluhan umat yang mendaftar di Paroki Santo Yoseph Pekerja Penfui, dia dan satu tetangganya berhasil masuk dalam rombongan tersebut.

"Kalau dari Stasi Santo Markus Kaniti yang bisa ikut cuma dua orang, dan itu perempuan semua. Salah satunya saya," ujar Tabita dengan bangga.

Perjuangan belum selesai. Tabita harus menukarkan mata uang rupiah ke dolar AS untuk kebutuhan selama di sana. 

Ia meminta bantuan anak-anaknya untuk menyiapkan uang yang dibutuhkan. Keluarga Tabita sangat mendukung niat suci ini. Mereka bahkan turut membantu mempersiapkan segala keperluannya.

"Memang saya sangat nekat ingin bertemu langsung dengan Bapak Paus. Syukurlah, anak-anak saya mendukung penuh dengan membantu saya mempersiapkan uang," katanya dengan penuh syukur.

Baca juga: Pesan dan Perjumpaan Mengharukan Paus Fransiskus dan Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal

Tabita yakin sepenuhnya bahwa perjalanan ini dituntun oleh Tuhan. Segala rencananya berjalan lancar, mulai dari pengurusan dokumen hingga persiapan keberangkatan. Pada Senin pagi, 9 September 2024, Tabita siap memulai perjalanannya menuju Dili. Tidak ada rasa takut. Tabita percaya, ia berjalan bersama Tuhan.

"Saya tidak takut, karena perjalanan ini dilakukan bersama Tuhan," ucapnya penuh keyakinan.

Setibanya di Dili nanti, Tabita dan rombongan umat lainnya diperkirakan harus berjalan kaki sejauh lima kilometer menuju Lapangan Umum Tasitolu, lokasi perayaan Ekaristi bersama Paus Fransiskus. 

Namun, Tabita tidak mempersoalkan jarak tersebut. Baginya, perjalanan sejauh apapun tidak akan mematahkan semangatnya untuk bertemu dengan Paus Fransiskus.

"Mau jalan kaki juga tidak masalah. Di sini saja saya biasa pikul ember untuk menyiram sayur di kebun, jaraknya sama seperti ke Lapangan Tasitolu. Yang penting, saya bisa bertemu Bapak Paus," pungkasnya penuh haru. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di Google NEWS

Berita Terkini