Meski begitu, Raja Harald memutuskan bahwa sang putri bisa tetap memangku gelarnya, tetapi tidak boleh digunakan untuk komersial.
Namun, pada musim panas, warga Norwegia menganggap Putri Martha Louise melanggar titah raja.
Sang putri kembali mendapat kecaman gegara nama dan gelar kerajaannya muncul pada label minuman yang dibuat jelang pernikahannya.
Skrede berujar, rakyat mulai lelah dengan perilaku putri yang seakan tidak menghormati Raja.
Selain itu, warga juga kesal karena media Norwegia tidak diizinkan meliput pernikahan karena sang pengantin sudah menandatangani kontrak eksklusif dengan media luar negeri.*
Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS
Sebagian artikel ini sudah tayang di Grid.ID