Cacar Monyet

Pintu Masuk Kedatangan Internasional Diperketat Menyusul Wabah Cacar Monyet

Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

llustrasi penyakit cacar monyet.

"Dan juga ada penetapan mpox kedua dan terakhir sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional dari WHO," lanjutnya.

Jokowi meminta tindakan preventif diutamakan. Terlebih, dalam waktu dekat akan ada penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) yang digelar pasa 1-3 September di Bali. "Saya minta betul-betul ada upaya preventif khususnya bagi para delegasi yang berasal dari Afrika," ujarnya.

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Muncul di Swedia, WHO Ingatkan Varian Baru yang Lebih Berbahaya

Tak hanya di Bali, Jokowi juga meminta diberlakukannya pengawasan ketat di seluruh pintu masuk internasional. "Tidak hanya di Bali, pengawasan di pintu masuk kedatangan internasional juga segera dilakukan dari Kemenkes dan lembaga lainnya, langkah-langkah pencegahan yang diperlukan," ujarnya.

"Karena pengalaman COVID yang lalu bisa kita lakukan, sehingga saya minta segera protokol kesehatan dan disosialisasikan secara masif mengenai ini," lanjut Jokowi.

Belum Melarang

Terpisah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan, hingga saat ini pemerintah belum mengatur larangan bagi wisatawan mancanegara (wisman) dari Thailand untuk masuk ke Indonesia. Hal itu merespons penemuan penyakit cacar monyet atau Mpox di Thailand.

"Ya, tidak ada (larangan) per hari ini jadi semuanya waspada tapi tidak perlu ada kepanikan," kata Sandiaga Uno.

Meski begitu, Sandiaga mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap meningkatkan kewaspadaan. Sandiaga bilang, pemerintah Indonesia terbuka menyoal wisman dari berbagai negara, namun yang perlu ditekankan adalah memastikan kesehatan wisatawan Nusantara (wisnus) saat tiba dari perjalanan.

"Terutama di bulan September ini akan banyak event-event besar dan juga kita harapkan ini terpantau dengan baik atas kerjasama Kementerian Kesehatan dan perhubungan dan kami terus akan membantu untuk mensosialisasi," jelas Sandiaga.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya menyatakan, Kemenparekraf sendiri telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Dirjen Perhubungan Udara untuk menetapkan prosedur layaknya pandemi Covid-19 yang lalu.

"Kemudian juga aplikasi eHAC itu akan dilakukan kembali sebagai bentuk antisipasi terhadap wabah M-Pox. Jadi artinya secara negara, secara destinasi di pintu-pintu itu Kementerian Kesehatan sudah alert dan akan memperlakukan hal seperti waktu COVID-19," ungkapnya.

Baca juga: Tewaskan 450 Orang, WHO Nyatakan Wabah Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan Global 

Adapun Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penularan monkeypox atau mpox (MPXV), khususnya yang terjadi dari manusia ke manusia.

Plh. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Yudhi Pramono, MARS mendorong masyarakat agar tetap mewaspadai penularan virus mpox.

“Kepada masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menerapkan perilaku seksual yang sehat seperti tidak gonta ganti pasangan ataupun perilaku seks sesama jenis,” pesan Yudhi dilansir dari laman resmi Kemenkes.

Penyakit ini dapat menular melalui kontak erat dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi. Penularan juga bisa melalui kontak tidak langsung pada benda yang terkontaminasi atau droplet.

Halaman
123

Berita Terkini