POS-KUPANG.COM – Kader PDIP, Arteria Dahlan memberikan apresiasi terhadap Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang disebut-sebut punya peran di balik ramainya gelombang penolakan terhadap pengesahan RUU Pilkada.
Arteria Dahlan mengatakan hal tersebut dalam rapat bersama Menkumham RI, Supratman Andi Agtas, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat 23 Agustus 2024.
Dikatakannya, Prabowo yang selama ini dicap otoriter hingga tirani, ternyata memiliki niat begitu baik. Pihaknya juga sudah mendengar adanya gelombang penolakan massa yang masif pada Kamis 22 Agustus 2024, buntut rapat Badan Legislasi (Baleg) membahas RUU Pilkada.
Namun keesokan harinya, lanjut Arteria Dahlan, mulai curiga karena pengamanan di DPR tidak ketat. Padahal isu aksi besar-besaran sudah didengar sejak malam.
Ternyata pada Kamis pagi, Rapat Paripurna yang sediannya digelar, justru batal karena tidak memenuhi kourum. "Malam hari saya dapat info akan ada gelombang massa. Nah pagi harinya saya curiga kok pengamanan DPR begini aja."
"Laporan kami katanya gelombang massanya besar. Makanya saya bilang ini ada sisi positifnya. Kok tiba-tiba jam 10 paripurnanya ditunda, ini sisi positifnya," kata Arteria, Jumat.
Pada siang harinya, Arteria melihat massa pedemo sudah semakin ramai dan mulai melakukan sejumlah perusakan.
Namun, ia kaget ternyata aparat keamanan seolah membiarkan tindakan tersebut.
"Siang hari bisa-bisanya pagar DPR dipretelin tidak ada yang menghambat. Coba zaman dulu pak, digebuk pak."
"Sorenya mahasiswa masuk dibiarkan saja. Kalau ada gesekan dikit wajar saja. Saya bilang sama Pak Kapolda ini kasihan ini Kapoldanya, di satu pihak dia harus humanis di pihak lain dia harus amankan objek vital negara," ungkapnya.
BayangKan Kalau Tanpa Prabowo
Arteria pun mengklaim bahwa ada peran Prabowo Subianto atas kondusifnya pengamanan maupun batalnya pengesahan RUU Pilkada ini.
Saat itu, Arteria pun tidak menyangka Prabowo yang selama ini dicap otoriter bisa bertindak humanis demi pemerintahannya ke depan.
PDIP pun memberikan apresiasi terhadap sikap Prabowo.
"Kesimpulannya apa? ini saya bicara apa adanya yang saya sampaikan juga ke banyak teman-teman, ini mohon maaf ini, kalau tidak ada Pak Prabowo tidak bisa kejadian pak."