Opini

Opini: Dari Roma ke Ndona, Menjelang Tahbisan Uskup Agung Ende Mgr. Paul Budi Kleden

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr Paul Budi Kleden tiba di Kota Ende, Sabtu, 10 Agustus 2024

Satu imajinasi padang penggembalan Uskup Budi. Bukan wah, tetapi ah, aduh. Gembala itu sangat dekat dinamika padang pasir, padang gurun dengan berbagai konotasi denotasinya. Gembala itu bukan di istana. 

Identitas gembala itulah padang. Di padang, ada di padang, selalu di padang dan di tengah padang.Tetap di sawah, ladang, terlibat bersama keringat manusia. Figur Gembala beraroma keumatan. 

"Duka dan kecemasan manusia zaman ini adalah duka dan kecemasan murid-murid Kristus" (LG.1).

Bukankah Uskup Budi banyak kali disemat julukan,teolog terlibat saat ini? 

Budi sejak dulu menghidupi dengan sangat kuat, konsisten, kaul-kaul hidup membiara. Spiritualitas hidup membiara sudah merasukinya. 

Satu kata bisa menggambarkan ini: sederhana. 
Budi sudah selesai dengan dirinya. 

Maka sangat elok, beliau sampaikan,
"Saya datang dengan hati dan segenap badan". 

Ada satu konklusi yang memastikan bahwa Budi menjadi uskup dengan total. Budi untuk semua. Budi diutus untuk semua, tanpa ada kategori tetek bengek. 

Dalam satu podcast Mgr Budi tegas mengatakan,

"Keuskupan Agung Ende adalah kita. 
Kita adalah Keuskupan Agung Ende".

Umat KAE dibingkai dalam wajah nun indah. Kasih dan Persaudaraan itulah yang melampaui semuanya dan segalanya.  Peliharalah Kasih Persaudaraan adalah motto episkopal Mgr.Budi.

Ndona itu bisa saja bagi beberapa orang terasa jauh: itu di mana. Mungkin juga sunyi. Simbol kesunyian. Nyepi.

Dan kita tahu, Budi sangat mengakrabi atmosfere silentium ini. Justru dari suasana hening-kudus-suci itu,banyak karya monumental terjadi. 

Maka, adakah sesuatu yang indah- spektaluler dari Ndona? Ada!
Dalam satu kotbah misa kudus, Mgr.Budi membaca puisi ini:Surat dari Ibu. 

Kita kutip penggalannya.

 "...Kembalilah pulang anakku sayang, kembali ke balik malam"
Kembalilah pulang anakku Budi, kembalilah dari Roma ke Ndona. (*)

 

 

Berita Terkini