Info Gempa Bumi

BMKG Ingatkan Potensi Gempa Besar di Wilayah RI Akibat Meledaknya Dua Megathrust, Bisa Picu Tsunami

Penulis: Adiana Ahmad
Editor: Adiana Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi gempa bumi - BMKG ingatkan potensi Gempa Besar di Wilayah RI akibat meledaknya dua megathrust, bisa picu tsunami.

POS-KUPANG.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) mengingatkan potensi Gempa Besar di Wilayah RI akibat Meledaknya Dua Megathrust.

Menurut BMKG, Meledaknya Dua Megathrust di Wilayah RI tersebut bisa memicu tsunami.

Dua Megathrus di Wilayah RI yang dimaksud BMKG yakni Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Suberut (M8,9).

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan, dua megathrust tersebut sudah lama tak melepaskan energi besarnya.

BMKG mengingatkan potensi gempa besar tersebut merujuk pada gempa besar dengan Magnitudo 7,1 yang memicu tsunami di Jepang yang bersumber dari Megathrust Nankai, Jumat (8/8) pukul 14.42.58 WIB.

Baca juga: BMKG Pastikan Gempa Bumi 5,3 Magnitudo di Sumba Timur Tak Berpotensi TsunamiĀ 

Daryono menuturkan Megathrust Nankai termasuk salah satu zona seismic gap, yakni zona sumber gempa potensial tetapi belum terjadi gempa besar dalam masa puluhan hingga ratusan tahun terakhir.

Zona ini diduga sedang mengalami proses akumulasi medan tegangan/stress kerak Bumi.

Menurut Daryono, Megathrust Nankai ini senasib dengan setidaknya dua megathrust di Indonesia yang sudah lama tak melepaskan energinya dalam bentuk gempa.

"Kekhawatiran ilmuwan Jepang terhadap Megathrust Nankai saat ini sama persis yang dirasakan dan dialami oleh ilmuwan Indonesia, khususnya terhadap 'Seismic Gap' Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Suberut (M8,9)," ujar dia dalam keterangan tertulis, Minggu (11/8).

"Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata 'tinggal menunggu waktu' karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar."

Megathrust ialah zona pertemuan antar-lempeng tektonik Bumi yang berpotensi memicu gempa kuat dan tsunami. Daerah ini diprediksi bisa 'meledak' secara berulang dengan jeda hingga ratusan tahun.

Baca juga: Begini Penjelasan BMKG terkait Gempa Guncang Waingapu, NTT Jumat Malam

Berdasarkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017, kedua segmen megathrust itu terakhir kali gempa lebih dari dua abad silam.

Megathrust Selat Sunda, yang punya panjang 280 km, lebar 200 km, dan pergeseran (slip rate) 4 cm per tahun, tercatat pernah 'pecah' pada 1699 dan 1780 dengan Magnitudo 8,5.

Megathrust Mentawai-Siberut, dengan panjang 200 km dan lebar 200 km, serta slip rate 4 cm per tahun, pernah gempa pada 1797 dengan M 8,7 dan pada 1833 dengan M 8,9.

Seperti halnya megathrust Nankai, Daryono menyebut gempa di zona megathrust amat potensial memicu tsunami.

Halaman
12

Berita Terkini