Rikar menyarankan agar para pengunjung yang datang membawa serta rokok, uang, ataupun siri pinang. Nantinya, barang-barang itu akan diletakan di tempat sesajen yang ada di dekat kolam.
"Kalu tidak ada siri pinang, bisa juga pakai uang atau rokok. Pokoknya kita bisa bawa satu diantara ketiganya. Tujuannya agar penghuni alam mengetahui kedatangan kita," katanya. Soal khasiat, kata dia, Ae Wau tidak perlu diragukan.
Baca juga: Wisata NTT, Liburan ke NTT Jangan Lupa Lihat Ikan Duyung di Alor
Sebab, selain menyembuhkan penyakit kulit, air ini juga bisa menyembuhkan penyakit dalam. "Ada juga tempat pancuran khusus. Nanti, airnya bisa ambil dan dibawa pulang untuk diminum," ujarnya.
Rikar mengatakan, wisata air panas Ae Wau belum terdaftar menjadi aset desa. Karena itu, pengelolaannya masih perorangan.
"Selama ini dikelola oleh perorangan, tetapi ke depan kita coba kerja sama. Konsepnya adalah kolaborasi," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pada tahun 2022 pemerintah desa Nggela sudah berencana untuk membangun jalan menuju lokasi tersebut.
Namun, anggaran banyak dialihkan untuk penanganan Covid-19. Baca juga: Terminal Bandara Haji Hasan Aroeboesman Ende Bakal Diperluas
"Kita berharap situasi segera membaik. Sehingga apa yang sudah direncanakan bisa terlaksana," katanya.
Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com