Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Direktur Lembaga Anti Kekerasan Masyarakat Sipil (Lakmas CW), Victor Manbait mengapresiasi pernyataan tegas Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) NTT, Ahmad Yohan dalam momentum deklarasi pasangan calon bupati dan wakil bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo dan Kamillus Elu di Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara, Sabtu, 27 Juli 2024 lalu.
Menurut Viktor, dirinya mendukung sepenuhnya sikap tegas dari Koalisi Paket TULUS yang dengan tegas melalui salah satu Ketua Partai Koalisinya yakni; Ketua DPW PAN NTT yang dengan elegant dalam mendeklarasi bakal calon kepala daerah dan segenap team sukses serta simpatisannya untuk tidak melakukan money politic (politik uang).
Ia menjelaskan, pernyataan tegas Ketua PAN NTT tersebut ibarat oase di tengah padang gurun. Dimana masyarakat Indonesia dahaga akan situasi pemilu yang demokratis, adil dan jujur serta tidak sekedar menjadi jargon politik semata.
Rakyat Kabupaten TTU, lanjutnya, berharap dan mengikuti proses serta tahapan pilkada ini dengan mensuport paslon dari Koalisi partai PKB dan PAN ini menjadi pembeda nyata dan menolak money politik.
Koalisi PKB dan PAN mestinya menjadi pelopor dan penggerak politik bersih dalam pilkada serentak di Kabupaten TTU. Praktek kotor yang menghalalkan segala cara dalam menggapai kekuasaan mesti diperangi.
"Karena menyuap orang dengan uang atau barang agar memberikan suaranya untuk kandidat tertentu pada saat pemilihan umum merupakan sebuah pelanggaran hukum," ucapnya.
Baca juga: Dandim 1618/TTU Buka Suara Perihal Insiden Anggota TNI Dilempar Batu
Dikatakan Victor, praktek money politic sama halnya dengan korupsi yang menjadi perusak dan penghambat demokrasi dan pembangunan.
Ia juga berharap koalisi partai yang sudah memproklamirkan diri sebagai koalisi partai pengusung calon "No Money Politic" ini akan diikuti pula oleh pasangan calon lainya. Hal ini menjadi sebuah gerakan politik bersih Pilkada Serentak Indonesia dari perbatasan Timur Barat Indonesia.
Victor menuturkan, seseorang dipilih menjadi pejabat publik karena integritas diri dan kualitasnya. Bukan semata+mata pada materi yang dia berikan kepada pemilih untuk meraih dukungan.
"Kita pun harus menjadi masyarakat pemilih yang berintegritas dan cerdas dengan menolak politik uangnya guna mendapatkan pemimpin yang terbaik bagi rakyat sekaligus mewartakan nilai-nilai kebenaran,"pungkasnya. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS