Atribut-atribut yang dipakai oleh masyarakat di Boti sama dengan deskripsi mengenai penduduk Pulau Timor yang tertulis pada naskah Tionghoa kuno, Xingcha Shenglan (1436) dalam Groenevelt (2009: 163).
Baca juga: Wisata NTT, Pesona Desa Wisata Coal di Manggarai Barat, Paduan Alam dan Kopi Khas Flores
William Bligh (1792) juga menggambarkan penduduk Pulau Timor yang berkulit sawo matang, berambut hitam panjang mengenakan kain persegi yang dibebatkan di pinggang, menggunakan kain seperti selendang yang diikatkan di kepala dan senang sekali mengunyah sirih pinang.
Masyarakat Boti Dalam memilih untuk mempertahankan budaya tradisional mereka, namun tidak menutup diri terhadap masyarakat luar yang ingin mengunjungi Kampung Adat Boti.
Fasilitas yang terdapat di dalam Kampung Adat Boti adalah Sonaf yang merupakan Istana tempat Raja dan Masyarakat Boti Dalam menerima tamu, Lopo yang digunakan untuk tempat berkumpul masyarakat Boti Dalam.
Ume Kbubu yang berfungsi sebagai tempat tinggal sekaligus lumbung pangan. Untuk mengakomodir keperluan para pengunjung terdapat Homestay, Toilet pengunjung dan tempat menenun dan Rumah PKK yang men-display beragam hasil kerajinan masyarakat Boti Dalam.
Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS