Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 23 Juli 2024, Menemukan Saudara dan Orangtua yang Baik 

Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pater John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Selasa 23 Juli 2024, Menemukan Saudara dan Orangtua yang Baik

Oleh: Pastor John Lewar, SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Selasa 23 Juli 2024, Menemukan Saudara dan Orangtua yang Baik 

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor

Lectio:
Mikha 7:14-15.18-20
Mazmur 85:2-4.5-6.7-8
Injil: Matius 12:46-50
Menemukan saudara dan orangtua yang baik

Meditatio:
Hari Sabtu, 19 Juli 2020, saya pimpin Misa di Biara SVD Noemeto. Seusai misa saya pamitan dengan anggota Komunitas dan umat untuk datang ke STM Nenuk. Saya pergi ke tempat perutusan baru yang dipercayakan Kongregasi SVD buat saya. Kami berpelukan dan tak terasa air mata menetes di sudut mata.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 21 Juli 2024, "Berefleksi Bersama Tuhan"

Salah seorang ibu mengatakan: “Pater, jangan lupakan kami ya. Pater sudah jadi bagian keluarga kami.” Katanya berkaca-kaca. Saya meninggalkan Noemeto dengan perasaan kehilangan. Hampir tujuh tahun saya tinggal di Noemeto. Saya menemukan keluarga-keluarga di sana.

Mereka sangat baik, ikut terlibat melayani gereja. Saya tak bisa melupakan ini. Saat menulis renungan ini pun saya merindukan mereka. Mempunyai keluarga yang bisa menerima kita dan ini sungguh menggembirakan.

Dalam bacaan Matius ( 12:46-50) hari ini Yesus menegaskan siapa yang menjadi keluargaNya. “Siapakah IbuKu? Dan siapakah saudarasaudaraku?” Pertanyaan yang Yesus ucapkan itu sebenarnya mau mengangkat peran ibu serta saudara-saudara-Nya. Karena Maria, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya merupakan pribadi yang sungguh-sungguh melakukan kehendak Bapa di surga. Mereka memiliki relasi khusus dengan diri-Nya dan Bapa sebagaimana yang disabdakan-Nya.

Dan sambil menunjuk ke arah murid-muridNya, Ia bersabda: “Inilah ibuKu, inilah saudara-saudaraKu! Sebab siapapun yang melakukan kehendak BapaKu di surga, dialah saudaraKu, dialah saudariKu, dialah ibuKu.” Yesus mengartikan hubungan persaudaraan secara baru. Bukan berdasarkan garis keturunan atau aliran darah, tetapi berdasarkan ketaatan melaksanakan kehendak BapaNya.

Setiap orang yang melaksanakan kehendak Bapa adalah saudara Yesus. Relasi kekerabatan diperluas dengan menjadi pelaksana kehendak Allah. Ia menunjuk para muridNya, berarti Ia menegaskan kalau mau menjadi murid Yesus harus bersedia melaksanakan kehendak Bapa, seperti Yesus sendiri.

Kalau kita melaksanakan kehendak Allah, maka kita akan memperoleh saudara. Ada rumah, ada keluarga, ada ibu bapak yang akan menerima kita. Saya mengalami itu. Dimana pun ditugaskan, saya menemukan saudara-saudara dan orangtua yang baik. Keluarga yang dibangun oleh siapapun yang melakukan kehendak Bapa di surga. Dan keluarga itu terbuka bagi siapa saja. Keluarga itu dibangun atas dasar iman, harap dan kasih.

Missio:
Marilah kita setia melaksanakan kehendak Bapa, maka Dia akan memberikan berkat berlipat-lipat. Berkat saudara-saudari, berkat rejeki, berkat pekerjaan, berkat rumah dan keluarga akan mengalir mengikutinya.

Doa: Allah Tritunggal Mahakudus, mampukanlah diri kami agar selalu setia menjalankan kehendak-Mu dengan berusaha menjalin persekutuan yang erat dengan Dikau dan menyata dalam kehidupan kami setiap hari.
Amin.

Sahabatku yang terkasih. Selamat Selasa. Salam persaudaraan buat anda sekalian. Kita semua adalah saudara. Salam, doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini