Berita Kabupaten Kupang

Pemkab Kupang Tingkatkan Status Rabies Usai 4 Orang Meninggal Dunia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Upaya pencegahan penyebaran virus rabies dengan melakukan vaksinasi pada anjing.

Laporan Reporter POS KUPANG.COM- Ryan Tapehen

POS KUPANG.COM, OELAMASI - Pemerintah Kabupaten Kupang lewat Satuan Tugas (Satgas) Rabies meningkatkan status KLB Rabies dari siaga manjadi tanggap darurat rabies.

Pasalnya sesuai data terkahir saat ini sudah empat korban yang meninggal akibat digigit anjing yang terinveksi rabies.

Ketua Satgas Rabies Kabupaten Kupang Semmy Tinenti sekaligus Kalak BPBD Kabupaten Kupang, Selasa 23 Juli 2024 mengatakan sebagai tindak lanjut mereka juga membentuk posko penaggulangan rabies.

Imbauan juga terus mereka keluarkan kepada masyarakat agar mengamankan hewan peliharaan terutama anjing mereka agar tidak bebas berkeliaran dan memutus rantai virus ini.

"Kita sudah keluarkan instruksi bupati kepada camat dan kades supaya minta masyarakat ikat anjing mereka," ungkap Tinenti.

Dengan jatuhnya korban ini Pemkab Kupang juga melalui Dinas Peternakan terya gencar melakukan vaksinasi terhadap Hewan Penyebar Rabies (HPR) di Kabupaten Kupang khusus di wilayah yang ada korban jiwa.

Satgas juga meminta agar dinas kesehatan terus berkoordinasi dengan dinkes Provinsi NTT untuk ketersediaan VAR karena beberapa korban yang digigt anjing tidk mendapat VAR akibat stok kosong.

Dinas peternakan juga BPBD diminta  berkoordinasi dan membantu penyediaan VAR di Kabupaten Kupang.

Baca juga: Terus Meningkat, 3 Warga Kabupaten Kupang NTT Meninggal Akibat Rabies

"Kami juga lakukan karantina dan penutupan akses keluar masuk HPR terutama anjing di daerah terdampak," katanya.

Sebelumnya, Yunus Tenis (44) warga RT 20 RW 10, Dusun V, Desa Nunmafo, Kecamatan Amabi Oefeto Timur, Kabupaten Kupang meregang nyawa usai digigit anjing 8 Mei 2024 lalu.

Yunus meninggal di RS Leona Kupang pada Minggu 21 Juli 2024 setelah lukanya bekas gigitan anjing pada pergelangan kaki kiri mengalami infeksi.

Korban lain, Arince Baok Neolaka asal Desa Muke Kecamatan Amabi Oefeto Timur juga meninggal akibat virus rabies usai digigit anjing yang tak dikenal pada 2 Mei 2024 lalu.

Anjing yang diduga teriveksi rabies itu mengigit pergelangan tangan kiri korban dan mengakibatkan luka yang cukup dalam yang membuat suami dan anaknya terpaksa membating anjing tersebut ke tanah sampai pingsan.

Korban lain yang diduga meninggal akibat rabies dari desa Silu Kecamatan Fatuleu namun belum dapat dipastikan karena korban sudah dimakamkan pada 19 Juni lalu.

Menurut informasi masyarakat dari desa Nunmafo, Gerald Koa berumur 6 tahun digigit Anjing sekitar awal bulan Mei 2024 dan meninggal 17 Juni lalu.

Sebelumnya juga sudah ada korban asal Desa Sahraen Amarasi Selatan Aprison Subu yang meninggal akinat digigit anjing yang dibawa ibunya dari TTS.

Dinas Peternakan juga mengisolasi desa tersebut dan sudah melakukan vaksin rabies pada ratusan ekor anjing disana. (ary)

 

Berita Terkini