Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 22 Juli 2024, Perjumpaan yang Mengubah Hidup

Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pastor John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Senin 22 Juli 2024, Perjumpaan yang Mengubah Hidup

Oleh: Pastor John Lewar

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 22 Juli 2024, Perjumpaan yang Mengubah Hidup

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor

Pesta St. Maria Magdalena

Lectio:

Kidung 3:1-4a atau 2Korintus 5:14-17; Mazmur 63:2,3-4,5-6,8-9; 

Yohanes 20:1.11-18.

Meditatio:

Hari ini kita merayakan Pesta Santa Maria Magdalena. Maria Magdalena adalah salah seorang Murid perempuan yang mengikuti Tuhan Yesus Kristus. Nama Maria Magdalena selalu dihubungkan dengan tempat asalnya yaitu Magdala (Mat 28:1; Mrk 16:1; Luk 8:2). Kota Magdala terletak di tepi pantai, di sebelah barat Danau Galilea.

Magdala dikenal sebagai kota industri perikanan dan perkapalan, serta pusat perdagangan hasil bumi dari berbagai tempat di sekitar Danau Galilea. Kota ini dahulu begitu ramai dan sibuk, dan tergolong lebih makmur dibandingkan kota-kota lain di sekitarnya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 22 Juli 2024, "Siapakah yang Engkau Cari"

Perjumpaan pertamanya dengan Yesus tidak dikisahkan di dalam Injil tetapi yang jelas Yesus pernah mengunjungi kota Genesaret yang letaknya berdekatan dengan Magdala. Di sana Yesus menyembuhkan banyak orang sakit (Mat 14:34-36; Mrk 6:53-56). Ada kemungkinan bahwa pada saat Tuhan Yesus berada di daerah itu dan menyembukna banyak orang, saat itu Maria Magdalena juga turut disembuhkan.

Penginjil Markus dan Lukas menjelaskan bahwa Tuhan Yesus Kristus mengusir tujuh roh jahat dari dalam dirinya (Mrk 16:9; Luk 8:2). Ada juga anggapan bahwa Maria adalah wanita pendosa sebagaimana dikisahkan di dalam Luk 7:36-50, namun anggapan ini tidak memiliki dasar yang kuat di dalam Kitab Suci.

Maria Magdalena digambarkan di dalam Injil sebagai pribadi yang akrab dengan Yesus. Keakraban mereka lebih berhubungan dengan karya pelayanan Yesus ketika mewartakan Injil Kerajaan Allah. Dalam usaha Yesus untuk mewartakan InjilNya ke luar daerah Galilea, Ia berkeliling dan berbuat baik.

Maria magdalena merupakan salah seorang yang memiliki andil untuk membantu Yesus dengan menyumbang kekayaannya (Mrk 15:40-41.Luk 8:1-3). Ia bersama para wanita lain mengikuti rombongan Yesus ke Yerusalem (Mat 27:55; Mrk 15:41; Luk 23:49). Ia juga hadir dalam peristiwa penyaliban Yesus di Golgota (Mat 27:56; Mrk 15:40; Yoh 19:25).  Ia mengantar jenazah Yesus sampai ke kubur (Mat 27:61; Mrk 15:47; Luk 23:55).

Ia juga ikut mempersiapkan rempah-rempah dan minyak mur (Luk 23:56) sehingga ia boleh ikut ke kubur untuk meminyaki jenazah Yesus (Mat 28:1; Mrk 16:1; Luk 24:1; Yoh 20:1). Ia juga menjadi saksi makam kosong (Mrk 16:4; Luk 23:2-3; Yoh 20:1-2). Ia berjumpa dengan malaikat yang menjelaskan tentang kebangkitan Yesus dan tugasnya sebagai misionaris pertama bagi para rasul (Mat 28:5-7; Mrk 16:5-7; Luk 24:4-7; Yoh 20:11-13). Ia ikut berjumpa dengan Yesus yang bangkit mulia dan menerima perutusanNya (Mat 28:9-10; Yoh 20:14-17).

Dialah saksi pertama kebangkitan Yesus (Mrk 16:9-11; Yoh 20:14-18). Dari kutipan-kutipan Kitab Suci ini memang sangat membantu kita untuk melihat betapa akrabnya Yesus dengan Maria Magdalena. Keakraban ini bukanlah membuka jalan untuk mengatakan yang tidak benar tentang relasi Maria Magdalena dan Yesus.

Penginjil Yohanes berkisah tentang kedatangan Maria ke kubur Yesus setelah Ia wafat dan dimakamkan. Maria berdiri dan menangis di tempat itu, bukan hanya karena kematian Yesus, tetapi juga karena dia tidak menemukan jenazah Yesus di situ. Maria begitu sedih karena merasa kehilangan segala-galanya. Karena itulah, ketika Yesus yang bangkit berdiri di dekatnya dan menyapa, Maria tidak mampu mengenali-Nya.

Kesedihan yang amat dalam memang sering kali membuat orang kalut. Mata dan pikiran tertutup rapat karenanya, sehingga yang bersangkutan tidak mampu lagi memahami situasi di sekitarnya, bahkan tidak mampu mengenali orang lain yang selama ini begitu dekat dengannya.

Hal itulah yang dialami oleh Maria.Namun, sapaan Yesus yang memanggil Maria dengan namanya menyadarkan Maria bahwa yang ada di hadapannya adalah Yesus. Dia mengenali suara itu dan secara spontan menjawab dengan sapaan yang biasa dia berikan pada Yesus, “Rabuni.” Demikianlah Maria menjadi saksi dan pewarta pertama kebangkitan Yesus.

Relasi akrab antara Maria Magdalena dan Yesus memang sangat inspiratif bagi kita semua. Kita pun dipanggil untuk menjadi akrab dengan Yesus. Maria Magdalena mewakili Gereja dan ia memiliki pencarian yang luhur untuk berjumpa dengan Yesus. Ia berusaha untuk menyenangkan Yesus meskipun sudah menjadi jenazah. Caranya adalah datang ke kubur Yesus. Meskipun makam kosong, ia memiliki keinginan untuk terus mencari Yesus. Dia akhirnya menemukan Yesus yang sudah bangkit dengan mulia.

Namun demikian, pengenalannya akan Yesus hanya sebagai seorang sosok Pria, Guru dan Tuan sebelum berubah menjadi Tuhan yang bangkit dengan mulia. Yesus membuka pikiranNya untuk mengenal diriNya lebih dalam. Maria pun menjadi utusan untuk membantu sesama bertumbuh dalam iman.

Missio: Perjumpaan dengan Yesus telah mengubah hidup Maria Magdalena. Kesetiaan Maria Magdalena kepada Yesus itulah yang menjadi kunci kehidupannya. Mari kita terus mencari Tuhan dan berjumpa denganNya dalam hidup lewat pengalaman hidup harian kita.

Doa:

Allah Bapa yang mahamulia, Putera-Mu yang tunggal menyampaikan kabar suka cita Paska yang mulia kepada Maria Magdalena mendahului para murid lainnya. Semoga berkat teladan dan doanya kami mewartakan Kristus yang hidup dan kelak melihat-Nya meraja dalam kemuliaan-Mu. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami...Amin.

Sahabatku yang terkasih. Selamat Pesta Santa Maria Magdalena. Salam, doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkini