Politisi yang bersuara lantang di Senayan itu menyebut bahwa kedekatan PDI Perjuangan dan Hanura bukan kedekatan biasa. Karena kedua partai itu telah menjadi saudara dalam masa-masa sulit.
“Kedekatan dua partai ini nampak lewat dua ketua umum ibu Mega dan pak Oesman, itu menunjukkan kedekatan personal emosional yang sangat dekat. Terus terang apa yang kami lakukan ini adalah bagian dari memelihara, memperkuat, memberi pesan silaturahmi, dan persaudaraan," ujar Ansy Lema.
Sementara itu, terkait kepastian nama Bakal Calon Gubernur yang akan mendampingi Ansy Lema untuk Pilgub NTT belum disampaikan secara gamblang oleh keduanya. Sejauh ini, nama Refafi Gah yang paling santer digadang-gadang mendampingi Ansy Lema. "Kita tunggu hasil survey, kita tegak lurus pimpinan partai di Jakarta," sebut Ansy.
Usai silaturahmi dan memberi keterangan kepada media, Ansy mengajak Refafi dan para pengurus kedua partai untuk Gawi bersama.
Gawi yang merupakan tarian tradisional dari Ende Lio, disebutkan Ansy, menjadi simbol persaudaraan, sinergi dan gotong-royong. Ia menyebut upaya membangun Provinsi NTT tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. "Membangun butuh sinergi, kerjasama, dan gotong-royong,” pungkas dia.
Adapun dalam kunjungan silaturahmi itu, Ansy Lema didampingi sejumlah pengurus dan politisi PDI Perjuangan NTT seperti Sekretaris Yunus Takandewa, Wakil Ketua Nelson Obed Matara, Gusti Brewon, Anton Landi, Kristofora Bantang hingga Lili Adoe. Hadir pula Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Kupang Yes Loudoe dan beberapa pengurus. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS