Timor Leste

Timor Leste dan Angola Tanda Tangan Perjanjian Bebas Visa

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertemuan antara Pemerintah Timor Leste melalui Kementerian MNEK dan Kementerian Luar Negeri Angola sepakat segera membentuk Komisi Bersama untuk membahas kerja sama di sektor-sektor penting.

POS-KUPANG.COM, DILI - Pemerintah Timor Leste (TL) dan Republik Angola menandatangani kesepakatan tentang pembebasan visa untuk paspor diplomatik dan paspor kerja antara kedua negara.

Siaran pers yang diakses Tatoli menyebutkan perjanjian tersebut ditandatangani oleh Menten Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK) Bendito dos Santos Freitas dan Menteri Luar Negeri Republik Angola, Tete Antonio.

Penandatanganan dilakukan di sela-sela pertemuan antara Presiden Jose Ramos Horta dan Presiden Angola, Joao Lourenco di Istana Kepresidenan Luanda, Angola, Senin (8/7/2024).

"Perjanjian pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan paspor kerja sangat penting, karena bisa memfasilitasi mobilisasi antara pejabat diplomatik Timor Leste dan Angola, dan akan lebih memperkuat kerjasama bilateral di masa depan," tulis siaran pers tersebut.

Kedua Kementerian juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menjalin kerja sama di bidang konsultasi kebijakan diplomatik dan penandatanganan kerja sama Pusat Akademi Diplomatik Venancio de Moura Kementerian Luar Negeri Angola dan Pusat Studi Diplomatik di MNEK.

Presiden Republik Angola, Joao Lourenco mengatakan meski Angola belum mendirikan kedutaan besar di Dili, namun delegasi kedua negara terus berupaya, dan fakta menunjukkan, Timor Leste dan Angola berhasil menandatangani tiga instrumen penting kerja sama tersebut melalui kunjungan kenegaraan Presiden Horta di Angola.

"Delegasi kami pasti berhasil dan ini dibuktikan secara pribadi baru saja menandatangani beberapa instrumen kerja sama antara kedua negara," kata Presiden Angola.

Menurut Kepala Negara Angola, potensi kerja sama kedua negara tidak terbatas dan akan terus menjalin kerja sama pada masa yang akan datang.

"Misi kami adalah bekerja sama di bidang lain, di antaranya bidang pariwisata dan bidang perdagangan," ujar Presiden Angola.

Presiden Angola juga menambahkan, Timor Leste dan Angola memiliki hubungan yang sangat baik, begitu pula dengan negara anggota CPLP yang telah bertahan selama bertahun-tahun. Karena itu, perlu dikembangkan lebih banyak kerja sama di sektor-sektor penting lainnya yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dua negara.

Selain itu, Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta mengutarakan, penandatanganan perjanjian pembebasan visa bagi pemegang paspor kerja dan diplomatik merupakan kerja sama yang luar biasa dan patut dicontoh dari rencana kebijakan diplomatik dengan seluruh negara anggota CPLP khususnya dengan Angola.

Dengan adanya perjanjian bebas visa tersebut, ketika Timor Leste bergabung dengan ASEAN, maka Timor Leste dapat menjadi gudang redistribusi produk- produk negara anggota PALOP dan CPLP ke pasar regional ASEAN.

"Saya yakın, dengan bergabungnya kita ke ASEAN, sama seperti keyakinan saya bahwa Timor Leste dapat menjadi gudang besar bagi produk-produk dari negara-negara PALOP atau CPLP untuk didistribusikan kembali di kawasan tersebut," ujar Horta.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut Presiden Ramos Horta menyampaikan undangan kepada Presiden Angola, Joao Lourenco, untuk mengunjungi Timor Leste sebagai tindakan prinsip timbal balik untuk lebih mempererat persahabatan dan kerja sama kedua negara.

Resmi buka kantor Kedubes Timor Leste di Angola

Dalam kunjungan ke Angola, Presiden TimorLeste, Jose Ramos Horta didampingi Menteri Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK), Bendito dos Santos dan Menteri Menteri Luar Negeri Republik Angola, Téte Antonio secara resmi membuka kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Timor Leste di Angola, pada Selasa (9/7/2024).

Berdasarkan siaran pers yang diakses Tatoli, Presiden Ramos Horta mengucapkan terim kasih atas kebaikan dan perlindungan dari Pemerintah Angola, yang telah menyediakan tempat dan bangunan untuk pembukaan Kedutaan Besar Timor Leste di Angola.

"Untuk Pemerintah Angola, atas kebaikan dan kesiapannya menyediakan tempat bagi kita untuk Kedubes. Kami juga sudah menyediakan tempat dan bangunan untuk Kedubes Angola di Timor Leste, di mana Duta Besar Angola untuk Timor Leste juga sudah ditunjuk," kata Horta.

Sebelum pembukaan kantor Kedubes Timor Leste di Angola, Menteri MNEK, Bendito Freitas terlebih dahulu mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Republik Angola, Tete Antonio, untuk membahas dan bertukar pendapat tentang pentingnya Kedubes di Angola, begitu pun sebaliknya.

"Angola menyediakan tempat bagi kita, maka dari itu Presiden Republik melihat sendiri dan juga menerima tempat tersebut dari Pemerintah Angola. Selain itu dari pihak Timor Leste juga telah bersiap untuk mengajukan permintaan kepada Kementerian Kehakiman untuk menyediakan tempat yang layak di Timor Leste untuk kantor Kedutaan Besar Angola di Timor Leste, " jelas Menteri Bendito.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Republik Angola, Tete Antonio menegaskan, Pemerintah Timor Leste juga telah menawarkan untuk memfasilitasi Pemerintah Angola untuk membuka Kedutaan Besar di Dili.

"Kami sudah mempunyai fasilitas di Dili, jadi kami juga mendapat keramahtamahan dari Pemerintah Timor Leste, di mana Duta Besar kami telah mengunjungi Dili," tuturnya.

Tete Antonio juga menyampaikan pemikiran dan pendirian Pemimpin Besar Arigola, mendiang Antonio Agostinho Neto bahwa yang terpenting bukanlah jarak geografis, melainkan ideologi, sehingga harus memantapkan persahabatan dan solidantas antara masyarakat kedua negara.

Baca juga: Ramos Horta di Luanda Afrika Bicara Keanggotaan ASEAN dan Kesepakatan Lapangan Gas di Timor Leste

Selain itu, tempat yang disediakan untuk Kedutaan Besar Timor Leste di Angola dinilai merupakan misi terbaik dan berada tepat di jantung ibu kota, dan luas dengan pemandangan.

Pembukaan resmi Kedubes Timor Leste di Angola ditandai dengan penyerahan kunci yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Angola, Tete Antonio yang secara resmi menyerahkan kunci gedung baru Kedutaan Besar Timor Leste kepada Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Bendito Freitas.

Bentuk Komisi Bersama Bahas Kerja Sama Sektor Penting

Pemerintah Timor Leste (TL) dan Angola juga sepakat akan segera membentuk Komisi Bersama untuk membahas kerjasama di sektor-sektor penting dan juga menindaklanjuti tiga perjanjian kesepakatan yang telah ditandatangani kedua negara.

Kesepakatan untuk segera membentuk Komisi Bersama itu disetujui oleh Menteri Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK) Timor Leste, Bendito dos Santos Freitas, dan Menteri Luar Negeri Republik Angola, Tete Antonio, saat melakukan pertemuan yang digelar di Hotel Intercontinental, Angola.

Siaran pers yang diakses Tatoli menyebutkan, selama pertemuan kedua belah pihak membahas kerja sama di masa depan dalam sektor-sektor penting dan juga menindaklanjuti tiga perjanjian yang telah ditandatangani.

Selain itu, dalam membentuk Komisi Bersama akan melibatkan tim teknis setingkat Menteri untuk membahas isu-isu seperti perminyakan, pariwisata, pertanian, pelatihan sumber daya manusia dan sebagainya.

"Komisi Bersama yang akan dibentuk tersebut melibatkan tim teknis pada kementerian terkait. Karena, Komisi Bersama ini akan membicarakan tentang bidang perminyakan dan gas, pelatihan sumber daya manusia, pertanian, dan pariwisata. Tim teknis akan memutuskan untuk membuat rencana penjadwalannya melalui Komisi Bersama untuk memutuskannya," kata Menteri Bendito Freitas dalam siaran pers itu.

Menteri Bendito juga menyampaikan, kunjungan Presiden Republik Timor Leste, Jose Ramos Horta ke Angola merupakan bagian dari kunjungan kenegaraan untuk mempererat hubungan Timor Leste dengan Angola.

"Terutama dengan Angola, kami melihat perkembangan modern mereka juga dapat menjadi instrumen referensi bagi Timor Leste, yang datang ke sini. Jadi, melalui Komisi Bersama ini dapat melakukan pekerjaan dengan baik guna mendorong pembangunan kesejahteraan bagi kedua negara di masa depan," jelas Menteri Bendito.

Usulkan kerjasama pelatihan antara PNTL dan Kepolisian Angola

Pada kesempatan itu, Presiden Republik Timor Leste, Jose Ramos Horta jugamengusulkan adanya kerja sama pelatihan bersama antara Kepolisian Nasional Timor Leste (PNTL) dan Kepolisian Nasional Angola, sebagai bagian dari hubungan bilateral antara kedua negara.

Hal itu diungkapkan Presiden Horta saat mengunjungi Akademi Kepolisian Nasional Angola, pada Selasa (9/7/2024), di sela-sela kunjungan kerja kenegaraannya di Angola.

"Penginman instruktur Kepolisian Angola ke Dili untuk program pelatihan akan lebih mempererat hubungan bilateral kedua negara. Jadi, ke depannya akan dibahas dengan Kementerian Dalam Negeri Timor-Leste," kata Presiden Horta melalui siaran pers yang diakses Tatoli, Kamis 11/7/2024).

Dalam kunjungan tersebut, Presiden Horta menyoroti perjuangan kemerdekaan antara Angola dan Timor Leste dimana mempunyai kaitan yang sama antara restorasi kemerdekaan Timor Leste pada 2002 dan proses pembebasan Angola pada tahun 1975, serta memuji solidaritas awal Angola terhadap hak Timor Leste untuk menentukan nasib sendiri.

Kepala Negara juga berbagi tentang upaya pembangunan negara yang sedang berlangsung di Timor Leste, khususnya dalam pengembangan Kepolisian Nasional Timor Leste.

"Timor Leste telah memperoleh manfaat dari kemitraan internasional dari Australia dan Portugal dalam hal pelatihan terhadap PNTL dan militer (F-FDTL/ Pasukan Pertahanan Bersenjata Timor Leste)," jelas Horta.

Kepala negara menyatakan kekagumannya atas kemajuan Angola, dan menggambarkannya sebagai salah satu negara paling menjanjikan di dunia. Horta juga menyarankan agar Angola bisa menjadi kandidat kuat untuk kursi tetap Dewan Keamanan PBB yang kemungkinan akan direformasi.

(tatoli.tl)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkini