Pilgub DKI Jakarta

Duet Anies-Sihobul Masih Bisa Dirombak, Sekjen PKS: Ini Belum Final

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BELUM FINAL – Nama Sohibul Iman sebagai bakal cawagub pendamping Anies Baswedan, ternyata belum final.

POS-KUPANG.COM – Meski Partai Keadilan Sejahtera atau PKS telah mengumumkan Mohamad Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi Anies Baswedan, tetapi nama itu ternyata belum final.

Nama Sohibul Iman masih bisa berubah sesuai keadaan. Karena dalam politik, setiap waktu bisa berubah, apalagi dalam situasi seperti sekarang.

Hal tersebut disampaikan Sekjen PKS Abu Bakar Al Habsy ketika ditanya apakah dinamika pergantian pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman masih terbuka.

"Masih lama kan? Pendaftarannya masih lama. Dalam politik itu kan jam demi jam bisa berubah. Jadi jangan khawatir kita welcome saja," ucap Abu, Rabu 26 Juni 2024 seperti dikutip dari Kompas.TV.

"Tapi yang jelas kita sudah menyambut masukan masukan tokoh, ulama, ormas-ormas di Betawi," ujarnya menambahkan.

Selain itu, lanjut Abu, pihaknya juga optimistis akan banyak pihak yang bergabung.

Sebab berdasarkan hasil survei, Anies Baswedan memiliki peluang menang yang cukup besar.

"Optimis banget, kan yang dicari yang menang, masa yang kalah. Yang menang kan akan dikejar," ujarnya.

Lantas saat dikonfirmasi, parpol apa yang paling berpeluang untuk berkoalisi dengan PKS di Pilkada Jakarta.

"Semua alternatif partai yang ingin memenangkan gubernur bersama Anies, itu sangat mungkin. Jadi, kita tunggu saja waktu berjalan, dan usaha untuk merebut semuanya itu pasti ada. Makin banyak partai yang mendukung, makin baik," ujarnya.

PKB Belum Pasti

Sementara itu, PKB menyebut belum pasti untuk mendukung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta usai PKS resmi menduetkannya dengan Wakil Majelis Syuro PKS, Sohibul Iman sebagai cawagubnya di Pilkada DKI Jakarta.

Hal itu disampaikan oleh Wasekjen PKB, Syaiful Huda.

Syaiful mengatakan sebenarnya partainya belum resmi untuk mengusung Anies di Pilkada DKI Jakarta 2024 lantaran masih ada kandidat lainnya yang masih digodok.

Adapun, katanya, salah satu kandidatnya adalah kader sendiri yaitu Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah.

"Saya belum tahu karena PKB belum pasti dukung Anies juga kami sedang menggodok dua nama," kata Huda di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 26 Juni 2024.

Selanjutnya, Syaiful juga menilai bahwa keputusan PKS menduetkan Anies dengan Sohibul Iman adalah blunder.

Dia mengatakan PKS dalam kegamangan ketika menjadikan Sohibul Iman sebagai wakil Anies.

Padahal, Sohibul Iman sempat digadang-gadang bakal menjadi cagub di Pilkada DKI Jakarta 2024 pada Minggu 23 Juni 2024 atau dua hari sebelum PKS mengumumkan mengusung Anies-Sohibul atau AMAN pada Selasa 25 Juni 2024 kemarin.

Syaiful pun menganggap PKS perlu mengoreksi langkah politiknya tersebut.

"Itu artinya ada kegamangan, ada komunikasi publiknya yang mungkin dianggap salah dan perlu dikoreksi," kata Huda.

Dia juga menganggap PKS seakan menutup koalisi dengan partai lain ketika memutuskan menduetkan Anies-Sohibul.

Pasalnya, di saat yang bersamaan, PKS juga tidak memiliki kursi legislatif yang cukup di DKI Jakarta.

Baca juga: Tak Mau dengan Anies Baswedan, Kini Kaesang Berpaling ke Ridwan Kamil

Sehingga, sambung Syaiful, partai pimpinan Ahmad Syaikhu itu tidak bisa mengusung cagub-cawagub sendiri.

"Itu yang saya sebut komunikasi politik yang semacam ini akan menutup pintu partai-partai lain untuk bisa bermitra dan poros koalisi ini," ucapnya.

Sebelumnya, DPW PKB DKI Jakarta mengumumkan dukungan kepada Anies sebagai cagub di Pilkada DKI Jakarta pada 12 Juni 2024 lalu. Namun demikian keputusan tetap di tangan DPP PKB. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Berita Terkini