Wisata NTT

Wisata NTT, Tapak Kaki Gadjah Mada Bukti Sang Pati Pernah Singgah di Pulau Raijua di Sabu

Penulis: Alfred Dama
Editor: Alfred Dama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampak bekas tapak kaki Maja di desa Kolorae, Raijua, Kabupaten Sabu Raijua

POS KUPANG.COM -- Banyak yang meyakini bahwa Pati Gaja Maja saat ekpansi mempeluas kekuasaan Kerajaan Majapahit juga sempat singga di Di Kabupaten Sabu Raijua .

Bahkan, bala tentara Patu Gaja Mada pun sempat tingga beberapa bulan di Sabu sebelum kembali ke Pulau Jawa .

Dan, Pulau Raujua juga semoat dijajal oleh sang pati. Hal ini dibuktikan dengan jeka tap kaki berukuran diatas normal yang masih tergambar di sebua batu di Pulau Raijua.

Banyak meyakini bahwa itu merupakan jejak kaki, Pati Gaja Mada.

Tapak kaki ini terletak diatas permukaan batu besar. Konon situs ini merupakan bukti keberadaan Madja Pahit yang menginjakan kaki di Pulau Raijua.

Baca juga: Wisata NTT, Gua Mandira Keajaiban Alam di Sabu Raijua, Ada Kolam dalam Gua

Pos Kupang.com yang pernah melihat langsung tapak kaki itu nampak  tidak seperti  tapak kaki manusia kebanyakan.

Tapak kaki itu lebih besar  antara 2 hingga 3 kali lipat dair tapak kaki pria dewasa.

Saat ini situs sejarah ini telah dipagar dan dibuatkan rumah untuk melindunginya.

Selain tapak kaki sebagai bukti kesaktian Maja, masih ada bukti-bukti lain sebagai peninggalan Maja sampai saat ini seperti batu-batu keramat untuk ritual, rumah adat, cambuk, tombak, pedang, sumur, baju zirah.

Semua benda ini mempunyai fungsi dan perannya masing-masing di Pulau Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Situs-situs ini dijadikan spot wisata budaya dan sejarah di Raijua yang ditelurusi saat festival Niki Maja . Budaya dan sejarah di Raijua yang ditelurusi saat festival Niki Maja.

Diketahui, Tapak Kaki Maja di desa Kolorae, Raijua kabupaten Sabu Raijua. Di sana para peserta festival Niki Maja menyaksikan jejak tapak kaki Maja.

Baca juga: Wisata NTT , Kinjungi Istana Teni Hawu , Peninggalan Kerasan Sabu yang masih Lengkap

Nikxon Riwu sebagai penutur histori menyampaikan alasan masyarakat Raijua meyakini orang Raijua adalah Niki Maja.

Dari cerita para leluhur orang Raijua, tapak kaki yang diyakini tapak kaki Gadjah Mada ini ditemukan sebelum penjajahan Portugis oleh dua bersaudara yaitu Lulu Raba dan Egi Raba.

Maja adalah seorang tokoh leluhur yang sangat berpengaruh dalam sejarah adat dan budaya orang Sabu Raijua sehingga dikenal di kalangan masyarakat Sabu Raijua.

Diceritakan, Maja merupakan anak laki-laki dari seorang ibu bernama Piga Jami dan memiliki seorang saudari bernama Banni Lena Jami Kore Rohi atau dikenal dengan nama Banni Ked'o. Maja juga memikirkan seorang putera bernama Niki Maja.

Maja adalah seorang yang memiliki kesaktian luar biasa (Sakti Mandraguna). Apa pun yang dikehendaki Maja pasti akan terwujud. Salah satu bukti kesaktian Maja adalah tapak kakinya sendiri di atas batu yang keras.

Baca juga: Wisata NTT,  Perkampungan Adat Bijoba , Melihat  Kekayana Budaya Timor 

Adanya tapak kaki di atas batu karena Maja pernah menggetarkan jagat raya dengan hentakan kaki di atas batu ketika melangkah.

Mengapa ada hentakan kaki untuk menggetarkan jagat raya? Karena Maja memiliki prinsip "Langit Harus Dijunjung, Angkasa tak boleh diraih dan laut harus bergelora, dan tanah harus penuh kesuburan.

Maksud dari prinsip ini adalah agar manusia tidak tertimpa musibah yang turun dari atas, serangan musuh dari luar dan tetap sejahtera. Selain itu, alasan Maja hentakan kaki di atas batu keras karena tanah tidak mampu menahan kesaktian dan berat badan Maja.

Pada zaman dahulu, tapak kaki yang ada tidak boleh disebut dengan tapak kaki Maja melainkan harus disebut sebagai tapak kaki Hira (Hira Rai Bawe Liru) yang artinya melindungi sesama dari musibah. *

Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunflores.com 

Berita Terkini